Ceknricek.com -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertemu di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (11/10). Dalam pertemuan tersebut kedua tokoh itu membahas berbagai persoalan, mulai dari stabilitas keamanan dan politik untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa, hingga kemungkinan koalisi partai.
"Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik dan memerlukan persiapan-persiapan dalam rangka memayungi agar tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global," kata Presiden dalam jumpa pers di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.
Selain itu, Jokowi dan Prabowo juga membahas soal Ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur. Jokowi memaparkan alasan pemindahan Ibu kota pemerintahan ke kawasan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Foto: Setneg
Baca Juga: Jokowi-Prabowo Dorong Masyarakat Rajut Persatuan
Prabowo mendukung rencana tersebut. "Kita bicara Ibu kota. Saya menyampaikan mendukung gagasan (pemindahan) Ibu kota. Beliau juga mengatakan sudah melalui kajian-kajian yang tepat, dan sudah mulai melaksanakannya. Jadi, kita akan mendukung gagasan itu," ucap Prabowo.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo berlangsung selama satu jam, mulai pukul 15:00 WIB di Ruang Jepara Istana Merdeka.
Terkait koalisi, Jokowi mengatakan sudah berbicara banyak mengenai hal itu. "Kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," kata Jokowi. Sungguh pun begitu, Jokowi menjelaskan kemungkinan koalisi partai berlambang kepala burung garuda itu masih belum diputuskan.
Foto: Setneg
Menyambut pernyataan Jokowi, Prabowo mengatakan pihaknya selalu siap untuk membantu pemerintah. "Kalau diperlukan, kami siap dan akan memberi gagasan optimal. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit. Kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami ingin dan siap membantu kalau diperlukan," ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan, partainya selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kalau pun tidak masuk dalam Kabinet Indonesia Kerja, pihaknya akan berlaku sebagai penyeimbang.
"Kalau umpamanya kami tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai check and balances. Sebagai penyeimbang, kan kita di Indonesia tidak ada oposisi," ungkap Prabowo.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.