Oleh Redaksi Ceknricek.com
01/10/2020, 17:30 WIB
Ceknricek.com -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pesawat Ukraina yang jatuh di Iran hingga menewaskan 176 orang di dalamnya kemungkinan tertembak peluru kendali Iran. Pernyataan itu disampaikan Trudeau, Kamis (9/1), mengutip data intelijen dari Kanada dan sumber-sumber lain.
Kejadian nahas pesawat yang membawa 63 warga negara Kanada itu "kemungkinan tidak disengaja", kata Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa. "Kami punya data intelijen dari berbagai sumber, termasuk dari sekutu-sekutu kami dan badan intelijen kami sendiri. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa pesawat itu tertembak jatuh oleh sebuah rudal darat ke udara milik Iran," kata dia.
Pesawat nahas milik Ukraine International Airlines itu sedang terbang menuju Kiev dari Teheran ketika jatuh pada Rabu (8/1), beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal-rudal balistik ke arah dua pangkalan militer AS di Irak.
Trudeau mengatakan pemerintahnya tidak akan tinggal diam sampai mendapatkan kepastian, transparansi, pertanggungjawaban dan keadilan.
Surat kabar New York Times mengatakan telah mendapatkan dan memastikan kebenaran sebuah video, yang tampaknya memperlihatkan bahwa sebuah pesawat tertembak rudal Iran di dekat bandara Teheran.
Sumber: Al Jazeera
Secara terpisah, Iran membantah bahwa pesawat Ukraina tersebut terkena rudal. "Seluruh laporan ini adalah perang psikologi terhadap Iran, semua negara yang warganya berada di pesawat tersebut bisa mengirimkan perwakilannya dan kami mendesak Boeing untuk juga mengirim wakilnya bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
Riki Ellison, pakar pertahanan dan pendiri Missile Defense Advocacy Alliance, mengatakan ciri khas radar pesawat Boeing kemungkinan cukup sama dengan yang ada pada pesawat besar pengangkut militer milik AS.
"Mereka (Iran) saat itu sedang bersiaga tinggi untuk menembak jatuh apa pun yang terlihat sebagai pesawat AS. Ada orang yang berbuat kesalahan dengan melihatnya sebagai pesawat perang," kata Ellison.
Begitu rudal ditembakkan, arah rudal tidak mungkin dialihkan walaupun operator di darat mungkin menyadari ada kesalahan. "Kalau benda itu sudah ditembakkan, selesai sudah," papar Ellison.
Sangat Kompleks
Laporan oleh organisasi penerbangan sipil Iran yang disusun berdasarkan keterangan para saksi di darat dan sebuah pesawat yang terbang di ketinggian yang sama mengatakan, pesawat itu terbakar saat masih tinggi di udara.
Baca Juga: Pesawat Ukraina Airlines Jatuh di Iran, 170 Penumpang Tewas
Pesawat berusia tiga tahun yang menjalani perawatan terakhir, Senin (6/1), disebut-sebut mengalami masalah teknis segera setelah lepas landas dan mulai menuju ke bandara terdekat sebelum jatuh.
Masalah teknis tidak disebutkan dalam laporan tersebut. Sejauh ini tidak jelas apakah ada masalah teknis yang bisa terkait dengan kesalahan mekanis atau bagian yang rusak. Laporan Iran menyebut kecelakaan itu sebagai "kecelakaan".
Sumber: Istimewa
Bencana tersebut menimbulkan sorotan baru pada Boeing, yang menghadapi krisis keselamatan pada tipe 737 yang berbeda, meskipun pesawat yang jatuh di Iran tidak memiliki fitur yang diduga menyebabkan jatuhnya 737 MAX yang telah dilarang terbang.
Investigasi terhadap kecelakaan pesawat terbang sangat kompleks, sehingga membutuhkan pengambil kebijakan, pakar dan perusahaan di beberapa yurisdiksi internasional untuk bekerja bersama. Sebuah sumber keamanan Kanada mengatakan kepada Reuters ada bukti salah satu mesin terlalu panas.
Berkabung Nasional
Kecelakaan yang terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap pasukan pimpinan AS di Irak, membuat beberapa orang berspekulasi bahwa pesawat itu mungkin terkena tembakan.
Sumber: New York Times
Penilaian awal badan-badan intelijen Barat --tiga orang Amerika, satu Eropa dan Kanada-- yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat itu mengalami kerusakan teknis dan belum dijatuhkan oleh rudal.
Di Kiev, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat. Dalam sebuah pernyataan televisi, Zelensky meminta orang untuk menahan diri dari spekulasi, teori konspirasi dan evaluasi tergesa-gesa mengenai kecelakaan itu. Presiden Zelensky menetapkan, Kamis (9/1), sebagai hari berkabung nasional.
Sumber: Istimewa
Pesawat Ukraina itu lepas landas dari bandara Teheran pada pukul 06.12 pagi waktu setempat dan diberi izin untuk naik ke ketinggian 26.000 kaki. Pesawat jatuh enam menit kemudian di dekat kota Sabashahr. Teheran-Toronto melalui rute Kiev adalah penerbangan yang populer bagi orang Kanada keturunan Iran yang ingin mengunjungi negaranya. (Reuters)
BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini