Oleh Redaksi Ceknricek.com
12/09/2019, 15:56 WIB
Ceknricek.com -- Cabang bulu tangkis kembali menyumbang medali emas SEA Games 2019. Kali ini tambahan datang dari pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka merebut medali emas nomor setelah mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon dengan skor 21-19, 19-21, 23-21, di Muntinlupa Sports Center, Filipina, Senin (9/12). Kemenangan tersebut sekaligus menjadi medali ke-68 untuk kontingen Merah Putih di kompetisi olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Bagi Melati, itu adalah medali emas pertamanya. Sementara untuk Praveen menjadi yang kedua setelah sebelumnya mendapat emas pada SEA Games 2015 di Singapura, berpasangan dengan Debby Susanto.
“Yang pasti bangga, senang juga bisa kasih medali emas buat Indonesia. Apalagi buat saya ini yang pertama kali ikut SEA Games,” kata Melati kepada badmintonindonesia.org, usai pertandingan.
“Ini emas kedua dengan pasangan berbeda, senang karena bisa memberikan medali emas buat Indonesia. Ini kan yang menjadi harapan semua atlet ya, mau cabang olahraga apapun pasti ingin. Apalagi ini SEA Games dan bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya,” ungkap Praveen.
Diakui Praveen/Melati, pertandingan kali ini berlangsung cukup sengit. Kondisi angin menjadi faktor besar yang mempengaruhi jalannya pertandingan. Pada game pertama, Praveen/Melati yang tertinggal 0-3 menyusul dan merebut angka 10-7. Keduanya lalu sempat ketinggalan lagi dengan 13-16. Namun Praveen/Melati lagi-lagi berhasil membalikkan keadaan dan memastikan kemenangan 21-19.
Sumber: Antara
Baca Juga: Hari Ke-7 SEA Games, Indonesia Sukses Lampaui Target Medali Emas
Di game kedua, Praveen/Melati harus mengalami kekalahan setelah beradu ketat. Masuk ke game tiga, Praveen/Melati harus tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya kembali ketat. Poin-poin akhir pun berlangsung semakin menegangkan.
Praveen/Melati yang semula ketinggalan 17-19, kemudian membalikkan keunggulan menjadi 20-19. Namun satu poin terakhir tak bisa langsung diamankan pasangan Indonesia tersebut. Mereka harus terlibat dua kali setting point sebelum akhirnya menang 23-21.
“Pertandingan hari ini berjalan cukup sengit dan bikin jantungan. Mungkin karena lapangannya berangin, lawan jadinya nggak enak. Kami juga nggak enak. Tapi kami komunikasi saja, jadi strategi kami lebih masuk ke pola permainan. Sebenarnya kalau bicara permainan, ini bisa dibilang bukan permainan terbaik kami, dan bukan permainan terbaik mereka, karena angin itu tadi,” kata Praveen.
Kemenangan ini menjadi yang ketiga kalinya buat Praveen/Melati atas Goh/Lai. Sebelumnya mereka juga pernah mengalahkan Goh/Lai pada New Zealand Open 2019 dan Hong Kong Open 2018.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar