Refleksi Akhir Tahun 2019: Pemilihan Presiden Tetap Langsung dan Hanya Dua Periode | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Refleksi Akhir Tahun 2019: Pemilihan Presiden Tetap Langsung dan Hanya Dua Periode

Ceknricek.com -- Tanpa terasa untaian waktu telah menggenapi dua bulan 15 hari kebersamaan saya sebagai Ketua MPR RI sejak dilantik pada tanggal 3 Oktober 2019 lalu. Saya merasa, dalam proses awal ini masih banyak hal yang mesti saya pelajari, saya gali, dan saya lakukan bersama-sama dengan Pimpinan MPR lainnya.

Refleksi akhir tahun ini bermakna penting bagi saya pada khususnya, dan bagi MPR secara kelembagaan pada umumnya. Tidak saja sebagai sarana bercermin dan mawas diri atas kinerja kelembagaan yang telah dilaksanakan, tetapi juga sebagai rujukan untuk menentukan gerak langkah ke depan yang lebih baik.

Sebagai gambaran umum, bangsa dan negara Indonesia senantiasa belajar dari waktu ke waktu untuk memperbaiki dan mengkoreksi setiap proses dan dinamika demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Salah satu momen sekaligus pelajaran berharga untuk bangsa Indonesia adalah pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara serentak pada pertengahan tahun 2019 lalu.

Penting untuk kita renungkan bersama, dalam dinamika pemilu serentak tersebut telah membuat polarisasi yang tajam di tengah kita semua, setiap perbedaan menjadi perdebatan, politik identitas dan sikap-sikap intoleran semakin mengemuka. Di tingkat masyarakat sempat muncul kekhawatiran tentang masa depan kebersatuan kita di rumah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di beberapa daerah tertentu ada yang mengeluhkan bahwa kelompok primordialnya diperlakukan tidak adil, tetapi pandangan itu ditolak oleh kelompok lain dengan mengatakan justru pihaknyalah yang diperlakukan tidak adil.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Keadaan seperti ini harus segera diatasi demi kelangsungan dan masa depan NKRI yang berdasarkan Pancasila. Kita harus mulai melangkah bersama untuk mengatasi situasi yang tidak kondusif bagi masa depan bangsa dan negara ini. Kesadaran atas keberagaman dan persatuan adalah keinsyafan bagi bangsa Indonesia yang harus senantiasa kita rawat bersama.

Sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi dan kedaulatan rakyat, MPR merupakan representasi dari daulat rakyat yang menjembatani berbagai aspirasi masyarakat dan daerah yang mengedepankan etika politik kebangsaan, selalu berusaha menciptakan suasana harmonis antar kekuatan sosial politik dan antar kelompok kepentingan untuk mencapai sebesar-besar kemajuan bangsa dan negara.

Sumber: Kompas

Dalam setiap aktivitasnya, MPR selalu mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa bahwa dalam kehidupan demokratis memerlukan sikap dan tindakan saling menghormati. Aktivitas kenegaraan harus selalu mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai warga bangsa.

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun: Kemenangan yang Mempersatukan

Alhamdulillah, Pemilu Serentak 2019 yang untuk pertama kalinya dilaksanakan, akhirnya dapat kita lalui bersama. Suksesnya penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 merupakan bukti bahwa Bangsa Indonesia telah semakin dewasa dalam berdemokrasi.

Melalui refleksi akhir tahun ini, MPR mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga merah putih kita dengan bergandengan tangan, tatapan optimisme, serta berderap maju melangkah bersama. Persatuan adalah aset terbesar bangsa.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Bersamaan dengan itu, Pimpinan MPR mendorong segenap pemimpin bangsa dan para tokoh bangsa untuk memberikan keteladanan dan pendidikan politik yang menjunjung tinggi etika, menunjukkan sikap kenegarawanan dengan tetap mengedepankan persatuan di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.

Dalam bidang Ekonomi, kita masih dihadapkan pada tantangan perekonomian nasional yang membutuhkan perhatian kita semua dan terobosan kebijakan dari Pemerintah, diantaranya yakni mengenai perlunya kebijakan yang tepat guna dalam menghadapi situasi perekonomian global, pengentasan kesenjangan ekonomi, pemberdayaan ekonomi kecil dan menengah, pembenahan sektor usaha badan-badan usaha milik negara, serta pembenahan kebijakan impor.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu menjadi target utama, penguatan konsumsi domestik dan ekspor kiranya juga perlu menjadi perhatian utama. Dalam hal ini, kami mendorong dan mendukung langkah-langkah Pemerintah melalui kebijakan-kebijakan perekonomian yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara.

Sumber: Wordpress

Terkait dengan kehidupan demokrasi kita, sepatutnya kita berbangga atas capaian-capaian demokrasi kita, namun kita juga perlu memberikan catatan-catatan untuk kebaikan kehidupan berdemokrasi kita ke depan.

Upaya-upaya penguatan demokrasi dewasa ini terasa semakin berkualitas seiring dengan penguatan peran dan partisipasi masyarakat. Hal ini dapat kita maknai semakin besarnya peran aktif masyarakat dalam penentuan kebijakan pemerintahan negara yang mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Komponen-komponen masyarakat kini tidak lagi bersifat pasif. Semakin banyak keterlibatan masyarakat dalam mengubah kebijakan pemerintah, keterlibatan itu berupa aksi-aksi unjuk rasa, konsolidasi pembentukan organisasi, ataupun saluran lain yang terkait dengan kepentingan masyarakat.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Beberapa waktu yang lalu, kita dikejutkan dengan besarnya gelombang unjuk rasa penolakan beberapa regulasi peraturan perundang-undangan yang dipandang belum berpihak kepada rakyat hingga menyebabkan korban baik dari adik-adik mahasiswa dan pelajar yang turut menyuarakan hak demokrasinya ataupun dari aparat TNI/Polri.

Tentu ini menjadi keprihatinan kita semua, semoga ke depan demokrasi kita tidak memakan korban lagi. Disamping itu, upaya meruntuhkan demokrasi juga terjadi dengan kemunculan kelompok-kelompok teroris, intoleran, dan fundamentalis, serta gerakan-gerakan politik yang mendefinisikan suara publik dengan sekehendak hati.

Untuk itu, kita harus terus berupaya melahirkan pemikiran-pemikiran cemerlang yang visioner dan nyata sebagai upaya mencapai substansi demokrasi yang lebih baik dari yang ada sekarang, agar lebih kokoh dalam melindungi dan mensejahterakan rakyatnya. Utamanya ketika kita menyongsong puncak bonus demografi, diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dalam pengelolaan SDM muda dan potensial, agar jangan sampai kita kehilangan momentum untuk melompat lebih jauh.

* Bambang Soesatyo: Ketua MPR RI.

BACA JUGA: Cek Berita FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 



Berita Terkait