Oleh Redaksi Ceknricek.com
12/30/2019, 11:22 WIB
Ceknricek.com -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menepis pernyataan Kementerian BUMN yang mengatakan bahwa kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan bawaan masa lalu. Pernyataan itu ia sampaikan menyoroti keterangan Kementerian BUMN bahwa skandal perusahaan pelat merah tersebut yang dianggap sudah terjadi sejak tahun 2006.
Komentar tersebut Said tulis dalam cuitannya di akun twitter @msaid_didu. Menurut dia, kronologis yang diceritakan hanyalah menutupi persoalan sebenarnya.
"Saran saya @KemenBUMN fokus memperbaiki BUMN dan mencari perampoknya. Jangan buat narasi pengalih perhatian. Penjelasan anda terkesan ada yg ditutupi. Buka dong saat terjadi perampokan di 2016-2018," cuit Said, Jumat (27/12).
Said menuturkan, krisis moneter tahun 1998 memang juga memberi andil pada keterpurukan kinerja keuangan Jiwasraya. Namun, memasuki tahun 2009, hingga 2014 kinerja keuangan berangsur membaik. Pada tahun 2016 hingga 2018, kinerja perusahaan kembali memburuk. Bahkan, ia menyinggung ada perusak di masa itu.
"Betul jeblok karena dampak krisis 1998 - karena itulah diperbaiki dan bagus mulai 2009. Tahun 2014 sangat baik tapi dirusak 2016-2018. Hal yang sama juga terjadi pada Garuda, Mandiri, PTPN, Semen, dan BUMN lain. Apa perlu saya buka semua?" cuit Said, Sabtu (29/12) pukul 10:03 WIB.
Said juga menduga ada pengalihan isu yang dilakukan oleh perampok Jiwasraya untuk menutupi jejak.
Baca Juga: Mantan Dirut Jiwasraya Bantah Kabur ke Luar Negeri
"Sepertinya para perampok Jiwasraya 2016-2018 turunkan pembuat meme, buzzer, dan 'jubir' pengalihan isu. Ini wajar karena terkait dengan perampokan puluhan triliun dan dampak lainnya. Mari kita lawan perampok-perampok negara," lanjut dia di Twitternya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, jika ada pihak yang menyatakan masalah baru muncul sejak 2017 maka ada dugaan usaha menutupi kerusakan Jiwasraya sejak lama.
"Jadi ya saya katakan lagi justru kalau ada yang mengatakan Jiwasraya kasusnya hanya 2017 ini justru ada usaha-usaha untuk menutupi kerusakan Jiwasraya sejak 2006," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (26/12).
"Malah bisa membuat yang harusnya, saya belum tahu ya, ada pelanggaran malah jadi nggak ada pelanggaran," sambungnya.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.