Sejarah Hari Ini: Penandatanganan Perjanjian Nanking | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: ABC

Sejarah Hari Ini: Penandatanganan Perjanjian Nanking

Ceknricek.com -- Tepat tanggal hari ini, 177 tahun silam, 29 Agustus 1842, perjanjian Nanking ditandatangani di atas kapal perang Inggris HMS Cornwallis di Nanjing (sebelumnya dikenal dengan nama Nanking).

Perjanjian ini mengakhiri Perang Candu 1. China setuju untuk menyerahkan Pulau Hong Kong (beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya) ke Kerajaan Inggris sekaligus membuka beberapa pelabuhan di daratan China untuk perdagangan asing serta membayar ganti rugi sebesar 21 juta dolar.

Perang Candu 

Selama ratusan tahun, pemerintah China di bawah Dinasti Qing (1644-1912) mengisolasi diri. Mereka tidak berhubungan dengan kegiatan ekonomi dunia luar. China yang terkenal sebagai penghasil sutera, rempah-rempah, teh, dan porselen berkualitas hanya mengizinkan perdagangan dilaksanakan di pelabuhan Guangzhou.

Sumber: gharian Sejarah

Sementara itu, pengembangan East India Company oleh Inggris yang memproduksi candu dalam jumlah besar di Bengali, India, membutuhkan pasar baru. Bangsa China sebenarnya telah mengenal candu sejak abad ke-15, namun Dinasti Qing melarang penghisapan candu pada tahun 1729, karena efeknya yang merusak. 

Baca Juga: Sejarah Kutai Kartanegara, Kerajaan Tertua di Nusantara

Untuk menyiasati kebijakan pemerintah China tersebut, Inggris mulai melakukan strategi agar China mau membuka perdagangan dengan mereka dan mengirimkan opium dalam jumlah besar terutama dari India ke China sejak permulaan abad ke-18. Perdagangan tidak resmi ini pun mulai meningkat drastis sekitar tahun 1820, yang menyebabkan kecanduan meluas di China, bahkan menyebabkan gangguan sosial ekonomi yang serius.

Sumber: BBC

Perang Candu kemudian digalakkan pemerintah China dengan menekan perdagangan opium dan melakukan penyitaan lebih dari 20.000 peti candu yang disimpan di Guangzhou oleh pedagang Inggris. Ketegangan kemudian terjadi antara kedua belah pihak, ketika diketahui pelaut Inggris yang mabuk membunuh seorang warga desa China. Pemerintah Inggris yang tidak ingin rakyatnya diadili dalam sistem hukum China, menolak untuk menyerahkan orang-orang yang dituduh ke pengadilan China.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Sultan Haji Menandatangani Kesepakatan Dengan VOC

Permusuhan terjadi beberapa bulan kemudian ketika kapal perang Inggris menghancurkan blokade China di muara Sungai Mutiara (Zhu Jiang) di Hong Kong. Pemerintah Inggris kemudian memutuskan pada awal 1840 untuk mengirim pasukan ekspedisi ke China, yang tiba di Hong Kong pada bulan Juni. Setelah berbulan-bulan melakukan perundingan di sana, Inggris kemudian menyerang dan menduduki kota tersebut pada bulan Mei 1841, disusul dengan Xiamen dan Ningbo.

Sumber: New York Times

Pasukan Inggris kemudian melawan pasukan dinasti Qing pada musim semi tahun 1842. Inggris bertahan sebelum akhirnya melakukan serangan balasan dan berhasil menduduki Nanjing (Nanking) pada akhir Agustus. Pasukan Qing yang tidak dapat mengimbangi keunggulan Inggris akhirnya menyerah dan setuju melakukan perjanjian dengan persyaratan keras dari perjanjian Nanking.  

Dalam perjanjian tersebut, China setuju untuk menyerahkan Hong Kong ke Inggris, membuka sejumlah pelabuhan untuk perdagangan tidak terbatas dan berjanji untuk melakukan hubungan luar negeri atas dasar kesetaraan. Selain itu, mereka juga sepakat dengan prinsip ekstrateritorialitas dimana orang-orang Barat secara eksklusif tunduk pada yurisdiksi negara mereka sendiri.

BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait