Ceknricek.com--Bagaikan gelaran partai final Australia Open 2023 antara Elena Rybakina dan Aryna Sabalenka, keriuhan penonton segera tercipta ketika jagoannya mendapatkan point. Para petenis amatir yang bertanding di lapangan beton pun, tak kalah ekspresif merayakan kegembiraannya, membuat suasana semakin ceria.
Begitulah gambaran sekilas Turnamen Tenis Spinderellas Cup 2023, yang dibuka oleh Gito Suryono (43) di lapangan Tenis Adang Daradjatun, Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu (9/9/23). Menurut Gito, yang juga Ketua Spinderellas, turnamen ini akan berlangsung dalam dua sesi. Untuk pemula, pertandingan akan diadakan pada 9-10 September. Sedangkan untuk pemain tenis "kelas" intermediate, akan berlangsung dari 16-17 September 2023.
Menariknya, meski turnamen ini banyak nuansa 'senang-senangnya', tapi animo peserta yang kebanyakan ibu ibu muda lumayan membludak. Tak hanya dari Jakarta, peserta turnamen bahkan datang dari Tangerang dan Bogor.
Gito Suryono Foto: Istimewa
"Saya juga nggak nyangka animo ibu ibu yang mau ikut cukup besar. Ini gelaran kedua. Tahun lalu untuk peserta beginner dan intermediate masing masing 16 pasang. Sekarang untuk beginner sudah terdaftar 32 pasang dan intermediate 24 pasang,"kata Gito.
Saat pembukaan turnamen, Gito mengaku ajang ini dibuka agar bisa memberi wadah para petenis amatir merasakan 'aroma' kompetisi. Tidak sekedar latihan rutin.
Sementara Nunun Daradjatun, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun, yang mewakili pembina komunitas tenis Spinderellas Adang Daradjatun, punya keinginan tahun depan turnamen di buat di Gelora Bung Karno.Nunun juga akan mengajak media untuk mempromosikan gelaran ini, agar gaungnya semakin membahana.
Peserta turnamen
"Pokoknya semangat ya ibu ibu. Semoga kegiatan seperti ini bisa bermanfaat buat kita semua. Saya masih ingat, tahun lalu turnamen ini juga ngasih kejutan ulang tahun saya,"kata Nunun, yang dengan enerjik terus memompa semangat ibu ibu muda peserta turnamen.
Dari 9 orang
Meski olahraga tenis belum begitu familiar di Indonesia, tapi tak ada yang menyangka pertumbuhan komunitas tenis cukup masif, terutama saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Gito bercerita, komunitas Spinderellas awalnya diinisiasi oleh istrinya, Ratna Farida Daradjatun.
"Waktu itu sekitar tahun 2021. Istri bilang ingin belajar tenis. Dia kumpulin teman temannya sekitar 9 orang. Latihan bareng. Lama lama yang minat gabung banyak berdatangan. Sekarang sudah ada sekitar 48 anggota,"ujar Gito.
Uniknya, anggota Spinderellas yang awalnya untuk ibu ibu, akhirnya menerima 'member' bapak bapak. Kebetulan saat latihan, ibu ibu itu ditemani suami masing masing. Alhasil daripada cuma melongo melihat sang istri banjir keringat, mereka akhirnya ditarik masuk ke komunitas.
Peserta turnamen
"Nah, kalau bapak bapaknya namanya Spindazilas. Rinciannya, 26 anggota perempuan dan sisanya laki laki. Jadi total ada 48 orang,"kata Gito.
Mereka latihan rutin 3 kali seminggu, yaitu hari Selasa, Rabu dan Jumat. Pihak Gito menyediakan lapangan dan pelatih yang mumpuni. Peminat yang ingin gabung tidak dibatasi usia, karena memang tujuan komunitas ini bukan untuk menjadi petenis profesional.
"Biar sehat saja. Ajang kumpul kumpul. Syukur syukur ibu ibu yang lain ikut demam olahraga tenis. Karena kalau sudah latihan bisa sampai sore.Pokoknya nggak ribet. Kita cuma narik iuran buat bayar pelatih sama sewa tempat,"kata Gito.
Hadiah Tropi dan Uang
Ide mengadakan turnamen, menurut Gito, nongol di tahun 2022. Karena anggota Spinderellas sudah berlatih dan bisa main tenis dengan benar selama setahun, mereka butuh kompetisi. Di awal ajang ini dibuka, Gito mempromosikannya lewat sosial media. Ia juga memberi batasan, pesertanya harus petenis amatir.
"Ini khusus amatir ya? Petenis profesional nggak boleh ikut. Karena ini khan sifatnya rekreasional player-lah,"ujar Gito.
Sukses di gelaran pertama tahun 2022, Gito akhirnya membuka lagi turnamen di 2023 dan berharap jadi ajang tahunan. Untuk turnamen Spinderellas Cup 2023, pihaknya menyediakan hadiah tropi dan uang tunai Rp 3,5 juta untuk juara pertama kelas beginner.
"Kalau untuk peserta intermediate, hadiahnya tropi dan uang tunai 6 juta rupiah dan hadiah dari sponsor,"kata Gito.
Peserta turnamen
Untuk sponsor, Gito menggandeng salah satunya adalah Bamed Health Care Group, klinik kesehatan yang cabangnya sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia. CEO Bamed, dr Yassin Yanuar Mohammad dan istri dr Ratu Abigail Audity ikut hadir dalam acara pembukaan turnamen. Selain jurnalis senior, Asro Kamal Rokan, yang ikut nonton pertandingan.
Sponsor Bamed
Bagaimana "mendeteksi" peserta turnamen agar tidak salah masuk kategori? Gito membuka rahasia. Peserta yang baru berlatih tenis di bawah satu tahun, ia masukan ke kategori beginner. Sedangkan mereka yang sudah berlatih tenis diatas satu tahun, harus ikut di kategori intermediate.
"Kalau ada yang ketahuan sudah berlatih di atas satu tahun tapi mendaftar di kategori beginner, kita langsung diskualifikasi,"kata Gito, tegas.
Editor: Ariful Hakim