Tokoh Masyarakat Terus Gencarkan Sosialisasi 3M | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Ilustrasi COVID-19 (Foto: Freepik)

Tokoh Masyarakat Terus Gencarkan Sosialisasi 3M

Ceknricek.com -- Keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam kampanye protokol kesehatan sangat diperlukan selama pandemi COVID-19. Sebagai figur yang suaranya didengarkan, para tokoh masyarakat di Boyolali melakukan sosialisasi memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun (3M).

Seno Kusumoarjo, salah satu sesepuh masyarakat mengungkapkan pihaknya merasa terpanggil untuk kampanyekan 3M guna mencegah penularan COVID-19.

"Saya bertemu dengan para tokoh masyarakat di Kecamatan Mojosongo Boyolali, untuk memberikan edukasi warga di lingkungannya, soal disiplin protokol kesehatan dengan 3M agar penyebaran COVID-19 bisa ditekan," ujar Seno saat silaturahmi para tokoh masyarakat di Boyolali, Rabu, (14/10/20).

Lebih lanjut, Seno Kusumoarjo mengungkapkan siluturahmi tersebut atas inisiatif para tokoh dan tidak ada hubungan dengan pilkada di Boyolali.

"Kami tidak membicarakan soal kemenangan Pilkada Boyolali, tetapi kami bersama para tokoh masyarakat di Boyolali terus menerus tidak ada rasa bosan pada masa pandemi COVID-19, untuk mengedukasi warga dis ekitar agar COVID-19 mampu ditekan penyebarannya," papar dia.

Para tokoh masyarakat berkomitmen untuk mencegah munculnya klaster-klaster baru penyebaran COVID-19, sehingga tahapan pilkada tidak menjadi klaster baru penyebaran virus corona.

Tokoh Masyarakat Terus Gencarkan Sosialisasi 3M
Sumber: Ceknricek.com

 "Saya sudah memohon pak Paryanto yang juga menjabat Ketua DPRD Boyolali, dan paslon Said-Irawan, tidak ada kegiatan kampanye Pilkada 2020, karena dikhawatirkan muncul klaster baru pada masa pandemi COVID-19," kata Seno.

Selain itu, Pemerintah Pusat juga sudah mengambil kebijakan yang teruji dan efektif pertama selalu pakai masker. Pakai masker itu, tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain dari penyebaran virus.

"Masker sudah menjadi budaya kami, maka penyebaran COVID-19 akan semakin menurun. Bukan kayalan jika nanti di Boyolali menjadi zero COVID-19, jika masyarakat memahami semuanya," terang dia.

Sebagaimana diketahui, Boyolali awalnya masih zero COVID-19, sedangkan daerah lain sudah heboh soal penyebaran virusnya. Pasien 01 COVID-19 di Boyolali kebetulan seorang pelayaran yang datang ke kampung, dan sejak itu, ada warga yang terjangkit.

Kendati demikian, Boyolali sekarang sudah mulai melandai kasus penularan, dan perkembangan data terkini, jumlah warga yang terkonfimasi positif COVID-19, ada 190 kasus yang terdiri dari pasien dirawat di rumah sakit 124 kasus dan isolasi mansiri 66 kasus.

Selain itu, Seno juga meminta kepada tokoh masyarakat atau kepala desa di lingkungannya masing-masing agar selalu memantaunya kondisi warganya jika ada gejala langsung dilaporkan ke Puskesmas atau Satgas COVID-19 agar ditidaklanjuti.

"Kami tidak ingin kejadian di Desa Pulutan Nogosari pada pekan sebelumnya, terulang lagi. Salah satu warganya yang positif COVID-19, dibiarkan kegiatan sehari-hari, sehingga menimbulkan klaster keluarga hingga 9 orang positif. Hal ini, jangan sampai terulang lagi," pungkasnya.

Baca juga: Menimbang Efektivitas Jurus 3W Satgas COVID-19

Baca juga: Lindungi Penumpang, MRT Jakarta Ketat Terapkan 3M



Berita Terkait