Ceknricek.com -- Libur ya, plesir. Hanya saja, sebagian keluarga muslim memilih ke Tanah Suci. Umrah. Presenter Ruben Onsu bersama keluarganya plesir ke Italia selama sembilan hari. Namun, ia memberangkatkan 25 karyawannya untuk umrah. Begitu Ruben bercerita kepada sejumlah awak media 13 Desember lalu. “Iya kan saya liburan, biar mereka bisa liburan enggak usah jalan-jalan sama saya, lebih ke ibadah saja,” jelas Ruben. Ruben Onsu bersama keuarga berlibur sembari merayakan Natal di Itali.
Nah, bagi kaum muslim yang pingin umrah tapi irit, bisa umrah backpacker. Belakangan ini, umrah mandiri itu menjadi tren. Alasan biaya lebih murah dan waktu yang lebih fleksibel menjadi daya tarik umrah backpacker di mata sebagian orang.
Sumber: Kompas
Jika umumnya untuk bisa menjalankan ibadah umrah dengan jasa travel umrah biaya yang harus dikeluarkan mulai dari Rp25 jutaan. Dengan umrah backpacker, calon jemaah bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan. Meski lebih ribet, berangkat umrah secara mandiri ala backpacker bisa dijadikan pilihan.
Umrah ala backpacker memang belum jamak dilakukan. Sedari dulu, yang namanya ibadah umrah biasa dilakukan dengan bantuan biro perjalanan. Namun, kendati tak jamak, umrah ala backpackers ini mulai menjadi mode. Alasannya sederhana: biaya umrah mandiri ini bisa jauh lebih murah.
Menjalankan umrah ala backpacker memang sedikit lebih ribet karena semua urusan, mulai dari mencari tiket berangkat dan pulang, mencari hotel tempat menginap di Makkah dan Madinah, mengurus visa ke Kedutaan Saudi Arabia, semuanya harus dilaksanakan sendiri.
Di Tanah Suci, mereka juga tak mendapat pendampingan muthowif --orang yang membantu jemaah untuk menjalankan ibadah secara benar, dan biasanya ditunjuk oleh agen perjalanan. Alhasil, urusan pelaksanaan ibadah selama di Tanah Suci pun kudu diurusi sendiri.
Sumber: Haramain
Namun, di luar keribetan itu, ada benefit yang tak akan didapatkan manakala pergi umrah lewat biro perjalanan. Yakni, bisa mampir ke negara-negara tertentu yang diinginkan. Bahkan, tak sedikit jemaah umrah backpacker yang mampir ke negara-negara yang tak masuk dalam daftar destinasi yang biasa ditawarkan oleh biro perjalanan umrah.
Biro perjalanan umrah biasanya memberikan gimmick berupa tur tambahan ke Abu Dhabi, atau Turki. Belakangan, ada juga biro perjalanan yang memberikan tur tambahan ke Brunei Darussalam. Jemaah backpacker bisa membikin paket tur tambahan ke tujuan lain yang mereka suka.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Kemenag Tunjuk Lembaga Akreditasi Penyelenggara Umrah
Ada satu rahasia yang tak diungkapkan oleh biro-biro perjalanan ihwal tur tambahan ini. Kendati tampak sebagai “hadiah”, gimmick tur tambahan yang diberikan oleh biro perjalanan itu sejatinya adalah upaya untuk mencari untung lebih.
Begini penjelasannya. Tiket Jakarta-Bandar Seri Begawan (Brunei), yang dilanjutkan dengan Bandar Seri Begawan ke Jeddah atau Madinah di Arab Saudi, kerap kali lebih murah dibandingkan dengan harga tiket Jakarta-Jeddah langsung. Begitu pula halnya dengan pilihan rute Jakarta-Kuala Lumpur-Jeddah/Madinah. Dus, saat ingin melakukan umrah backpacker-an, trik ini juga mesti dilakukan.
Sumber: Tempo
Jangan terpaku untuk melihat harga tiket Jakarta-Jeddah/Madinah. Tapi, cobalah juga untuk mengotak-atik rute agar bisa menemukan harga tiket yang paling murah. Jika bernasib baik, akan dapat menemukan tiket Jakarta-Jeddah plus satu destinasi tambahan dengan harga di bawah Rp5 juta.
Untuk urusan akomodasi, banyak hotel di Makkah dan Madinah yang bertarif sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per hari. Biasanya, satu kamar bisa digunakan hingga 3 orang. Hitunglah dengan asumsi akan berada di Makkah selama 5 hari dan di Madinah 5 hari. Hasilnya adalah Rp15 juta hingga Rp20 juta, yang bisa dibayar patungan tiga orang.
Tak sulit mencari hotel di dua kota penting itu. Banyak situs online yang dapat digunakan untuk melakukan reservasi. Urusan transportasi Makkah-Madinah atau pun Makkah-Jeddah, ada bis umum. Juga ada kereta api.
Bagian Tersulit
Visa? Nah, ini justru menjadi bagian tersulit. Semua perwakilan Arab Saudi di Indonesia, baik kedutaan besar maupun konsulat, secara resmi hanya melayani permohonan visa umrah yang diajukan oleh biro perjalanan. Layanan permohonan visa pribadi nyaris tak mungkin dilakukan. Terpaksa deh, mencari biro perjalanan yang mau membantu pengurusan visa.
Biaya resmi pengurusan visa ke Arab Saudi adalah sekitar US$75 hingga US$150, tergantung pada musim sibuk atau musim sepi umrah. Besarnya biaya visa ini bisa dijadikan indikasi tentang ramai dan sepinya jemaah umrah di Tanah Suci. Saat sedang ramai, aneka akomodasi di sana juga pasti sedang mahal. Sebaliknya, jika harga visa sedang murah, biaya akomodasi di Saudi juga sedang murah.
Untuk urusan visa ini, karena meminta tolong kepada biro perjalanan, harus menambah angka itu dengan sedikit fee. Biasanya, kendati tak gampang, akhirnya visa akan diperoleh. Kepiawaian dalam melobi menjadi kunci keberhasilan untuk memperoleh visa ini.
Sumber: Saudinesia
Baca Juga: Raja Salman Prioritaskan Penambahan Kuota Haji Untuk Indonesia
Soal makan, juga tak sulit. Makanan dengan harga 5-10 real dan minuman seharga 3 real banyak tersedia. Tapi, jika lidah kita sulit beradaptasi dengan makanan asing, biaya makan ini akan jauh lebih tinggi. Harga makanan Indonesia di Saudi bisa dua kali lebih mahal daripada makanan lokal.
Tentu, urusan peribadatan juga harus menjadi perhatian. Karena tak ada muthowif, harus memahami cara-cara menjalankan ibadah umrah dengan baik.
Rukun umrah juga tak banyak. Hanyalah memakai pakaian ihram, melakukan thawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, melakukan sa’i atau berlari kecil dari bukit Shofa hingga ke Marwa bolak-balik sebanyak 7 kali (dari shofa ke Marwa dihitung sekali, dan dari Marwa ke Shofa dihitung sekali). Setelah itu, melakukan tahallul yang ditandai dengan mencukur rambut.
Jika hanya rukun itu yang dikerjakan, rangkaian umrah bisa dilakukan hanya dalam bilangan jam. Tetapi, biasanya, jemaah akan berusaha menggenapi dengan ibadah sunah, yakni dengan 40 kali salat berjamaah di Masjidil Haram Makkah, dan 40 kali salat berjamaan di Masjid Nabawi Madinah. Ibadah sunah itu yang membuat perjalanan umrah jadi lebih panjang.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar