Oleh Redaksi Ceknricek.com
09/09/2019, 13:24 WIB
Ceknricek.com -- Sebuah pernyataan tertulis diterima redaksi di Jakarta, Senin (9/9) pagi. Pengirimnya aktris senior Wieke Widowaty. Ia merasa perlu menyampaikan klarifikasi terkait artikel "Apa yang Kau Cari Parfi," yang dimuat ceknricek.com, Jumat (6/9).
Setidaknya ada 9 poin yang ia sampaikan dalam aktivitasnya di organisasi Persatuan Artis Film Indonesia itu. "Sedikit klarifikasi mengenai tulisan Apa yang Kau Cari Parfi, yang menyangkut nama saya Wieke Widowaty. Mohon maaf sebelumnya, saya hanya membantu pada saat Andre da Silva (Andryega da Silva) tersangkut masalah dengan Febrian (Febryan Aditya)," tulis Wieke mengawali penjalasannya.
Foto: Istimewa
Baca Juga: Apa yang Kau Cari Parfi?
Menurut Wieke, ia ditugaskan oleh DPO (Dewan Pertimbangan Organisasi) sementara menggantikan Andre. Sepuluh hari ia sudah menyusun nama-nama teman yang Insya Allah mau bekerja sama untuk Parfi. Nama-nama itu ia tunjukan ke salah satu DPO.
"Dikasih (waktu) 2 minggu kerja, 10 hari saya sudah susun. Jadi jelasnya, omongan menyangkut nama saya itu bohong besar. DPO memberhentikan saya secara sepihak," lanjutnya.
Berikut 9 poin penjelasan Wieke tentang permasalahan tersebut.
1. Awal saya diminta sementara gantikan Andre, saya diharuskan membayar uang sebesar Rp 90 jt sama Thamrin, dengan catatan untuksafetygaji karyawan selama 6 bulan ke depan. Apa pantas belum aktif Parfi bekerja sudah dimintakan uang?
2. Begitu saya masuk ke Parfi ada Pak Yono yang sudah puluhan tahun bekerja untuk Parfi. Saya banyak ngobrol dengan Pak Yono. Dia mengatakan sudah 3 bulan atau lebih (saya lupa) gaji belum dibayar oleh pengurus lama. Sebagai orang yang masih punya perasaan untuk membantu Pak Yono, tanpa setahu Thamrin dan DPO, saya bantu mencicil gaji dengan uang pribadi yang sebenarnya bukan tanggung jawab saya. Silakan ditanyakan pada yang bersangkutan kalau saya berbohong.
3. Mengenai uang Rp2 jt, itu tidak ada sangkut pautnya dengan saya. Saya tidak mengeluh. Justru Thamrin dan beberapa teman yang mau berangkat untuk melantik cabang daerah, saya tidak diikutsertakan. Thamrin yang atur semua. Jadi tidak benar saya mengeluh.
4. Dari awal saya sudah mengatakan pada Thamrin dan DPO serta semua teman yang waktu sama-sama berjuang di Lombok, saya tidak janji, Insya Allah saya bantu tapi saya tidak mau bayar Rp90 juta di awal. Kita harus kerja dulu dan cari uang sama-sama, itu yang saya katakan pada mereka.
5. Saya juga dapat laporan dari beberapa orang setelah jam kerja ruangan Parfi dikunci, dipakai untuk main kartu pakai uang sampai larut malam. Saya pernah tegur, tapi mungkin mereka tidak terima teguran saya.
6. Lebih kurang 3 minggu atau mungkin hampir 1 bln, hari Minggu siang Bung Piet Pagau WA saya mendadak disuruh rapat penting dengan DPO. Saya telepon Bung Piet, saya (sampaikan) lagi ziarah ke makam kakak saya di Karet Bivak, karenakanhari libur. Besok saja Senin hari kerja rapatnya. Itu jawaban saya. DPO tetap rapat, saya tidak hadir karena saya masih ziarah. Malamnya jam 8 datang saorang anggota Parfi ke rumah saya membawa surat. Saya buka ternyata surat pemberhentian saya sebagai pengurus yang ditandatangani oleh ketua dan anggota DPO.
7. Hari Senin, saya telepon ketua DPO dan anggota-anggota DPO lainnya, tidak ada yang jawab. Akhirnya saya WA.
8. Walaupun Andre ada masalah, kita harus ingat juga perjuangan Andre untuk teman-teman yang sekarang ada di Parfi Kuningan.
9. Beberapa hari kemudian mereka KLB dan memutuskan Febrian Ketua Parfi. Begitu cerita yang sebenarnya.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.