Ceknricek.com -- Setelah menjalani masa tahanan selama enam bulan di Rutan Salemba, Mandala Shoji kini menghirup udara bebas. Dalam sebuah tayangan Pagi-pagi Pasti Happy, Mandala mengungkapkan dirinya dijebak oleh lawan politiknya.
"Iya (dijebak oleh lawan politik), kalau dalam sebuah acara tiba-tiba ada penangkapan, itu biasanya yang ditangkap siapa? Seharusnya yang bikin acara dong," ungkap Mandala, Kamis (15/8).
Mandala didakwa atas tuduhan melanggar Undang-Undang Pemilu dengan membagi-bagikan kupon umrah dan doorprize bergambar dirinya dan rekannya Lucky, saat berkampanye di Pasar Gembrong Lama, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Mandala dan Lucky dinyatakan terbukti melanggar Pasal 523 ayat (1) jo Pasal 280 ayat (1) huruf j, Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Meski berurusan dengan masalah hukum, Mandala mengaku tidak menyesal terjun ke dunia politik, selama niatnya demi kebaikan.
Sumber: Detik
Baca Juga: Kilas Balik Kasus Mandala Shoji, Sempat Hilang Akhirnya Menyerahkan Diri
"Selama untuk kebenaran, untuk masyarakat saya tidak menyesal. Saya bukan koruptor, bukan pengguna narkoba dan tidak menyakitkan orang lain, jadi ga nyesal lah," jelasnya.
Selanjutnya Mandala mengungkapkan, lawan politik yang ingin menjatuhkannya cukup banyak. Menurut dia, mereka berasal dari partai maupun personal.
Mandala sempat mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi, namun tak ditanggapi secara serius.
"Ada banyak (oknum yang ingin menjatuhkannya). Kita sudah usaha semua sampai ke MK untuk banding. Pihak MK malah bilang Mandala pergi saja jalan-jalan, selesai pemilu kasusnya juga selesai kok," jelasnya.
Sumber: istimewa
Mandala ikhlas menjalani cobaan yang terjadi padanya. Hal itu bahkan membawa dirinya menuju pribadi yang lebih baik. Ia mengaku, selama di tahanan dirinya berubah menjadi sosok yang lebih religius.
"Buat orang yang sudah jebak saya, saya ucapin Alhamdulillah, karena sudah dimasukin ke tahanan. Kalau saya dizalimi, maka itu menjadi transfer pahala untuk saya. Bahkan di penjara saya banyak berubah, saya ngaji juga, salat juga dan banyak juga orang tahanan yang taubat di penjara itu," ungkapnya.
Terkait dengan kabar bahwa dirinya masuk dalam sel tikus akibat sempat menghilang beberapa waktu, Mandala mengungkapkan kabar tersebut tidak benar. Ia cuma menjelaskan, kondisi di lembaga pemasyarakatan sudah overload dan penuh keterbatasan.
"Sebenarnya kita enggak pernah kabur, malah kita menyerahkan diri dan mendatangi. Kalau soal sel tikus, saya masuk sel yang berisi 15 orang. Air juga terbatas hanya hidup untuk salat 5 waktu. Bahkan kalau air mati, dan membuang kotoran, itu tidak disiram, karena over banget. Disitu campur semuanya ada yang psikopat, pembunuh, narkoba juga ada," katanya.
"Di penjara itu kebiasaan kalau yang memperkosa dan melakukan pelecehan seksual atau kekerasan anak, itu pasti dihajar habis. Tapi untuk kasus saya mereka respek banget. Mereka malah kasihan," jelasnya.
Satu hal yang paling menyedihkan bagi Mandala kala dirinya harus meninggalkan istrinya, Maridha Deanova dan anak-anaknya. Sang istri bahkan sempat mengatakan, Mandala sedang berada di pesantren guna menjaga kondisi mental keempat anak mereka.
"Jadi aku bilang sama bunda (istri) untuk bilangin ke anak-anak kalau saya lagi di pesantren. Bahkan kalau saya ketemu anak-anak, saya selalu pakai peci, dan kalau ditanya kenapa pakai peci ya karena belajar ngaji," tegasnya.
BACA JUGA: Update Berita-Berita HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini