Kisah Tentang Ular | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Komunitas Sioux. Sumber: Istimewa

Kisah Tentang Ular

Ceknricek.com -- Alkisah, saat pasukan Inggris menduduki India, banyak prajuritnya tewas bukan oleh peperangan tapi karena kena patuk ular Kobra yang terkenal memiliki bisa yang mematikan.

Pemerintah Inggris pun berpikir keras bagaimana caranya mengurangi populasi ular Kobra agar tidak membunuh prajuritnya. Maka, dibuatlah sayembara:

Barang siapa yang dapat menyerahkan ular Kobra dalam keadaan hidup akan diberi hadiah per ekor.

Sayembara ini rupanya efektif mendorong rakyat berburu ular Kobra untuk mendapatkan hadiah. Sementara dalam perkiraan pemerintah Inggris, semakin banyak rakyat menangkap Kobra, semakin berkurang populasinya di alam bebas maka semakin menekan kematian prajuritnya di lapangan.

Tapi apa lacur?

Semakin banyak ular Kobra yang diserahkan rakyat India pada pemerintah pendudukan Inggris, semakin tidak ada habisnya dan tidak berpengaruh pada laju kematian prajurit. Masih banyak prajurit pendudukan Inggris yang mati kena patuk ular Kobra.

Baca Juga: Menabrak dan Melewati Kebenaran

Sumber: Istimewa

Apa  sebenarnya yang sedang terjadi?

Ada 2 versi jawaban:

Pertama:

Sayembara memberi hadiah bagi rakyat yang menyerahkan ular Kobra rupanya bagi pawang ular adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Mereka akhirnya berternak ular Kobra, kemudian menyerahkannya pada pemerintah pendudukan Inggris untuk mendapatkan hadiah.

Kedua:

Para pawang ular Kobra menggunakan Kobra untuk 'menyerang' prajurit pendudukan Inggris dengan cara melepasnya di sekitar pemukiman pasukan pendudukan Inggris. Para pawang ini anti pendudukan, dan melakukan perlawanan dengan caranya sendiri.

Pertanyaan serupa dapat kita ajukan dalam kasus maraknya muncul ular Kobra di pemukiman warga. Apa  sebenarnya yang sedang terjadi di sejumlah tempat di Indonesia? Mengapa banyak muncul ular Kobra di pemukiman warga? Penjelasan para ahli memang cukup logis. Tapi, mengapa hanya ular Kobra, bukan ular jenis lain? Pertanyaan ini yang belum saya temukan jawabannya.

Sumber: Istimewa

Sebagai warga yang memiliki rumah di lingkungan persawahan, saya ingin sedikit berbagi kisah. Rumah saya di kepung sawah dan belantara. Walau takut luar biasa, kami tetap waspada dengan kemunculan ular. 

Beberapa peristiwa pernah kami alami. Mulai ular yang entah bagaimana caranya masuk ke rice cooker di dapur, bersembunyi di bawah sendal, melingkar di pohon hingga yang paling horor, bersembunyi di sepatu sekolah anak saya. 

Baca Juga: Prof. Dr. Iswandi Syahputra, M. Si., Mengurai Berkembangnya Kebencian di Medsos

Saat sepatu saya pegang, kemudian saya bawa ke depan rumah, saya tidak sadar di dalamnya ada ular. Bahkan saat kaki anak saya masuk ke dalam sepatu, baru dia kaget ada benda kenyal bergerak di kakinya saat memakai sepatu. Sontak anak kaget dan melempar sepatunya. Tapi dengan santai kemudian sang ular keluar sepatu seperti tersenyum simpul pada kami.

Horor banget kan?

Bagaimana kami menghadapinya? Saya berniat belajar menghadapi ular pada Komunitas Sioux, sebuah Yayasan Pecinta ular yang saya ketahui dari media sosial dan kerap memberi edukasi dalam menangani ular. Saya rekomendasikan bagi yang ingin menangani ular bergabung pada komunitas ini. Tapi karena alasan waktu, saya belum sempat mengikuti kegiatannya.

Komunitas Sioux. Sumber: Istimewa

Sementara ini, saya hanya berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumah, menutup akses ular masuk ke rumah (misalnya pintu dan jendela selalu tidak terbuka lama tanpa pengawasan), dan menyebar kapur barus pada beberapa tempat potensial sebagai tempat ular. Yang saya tau, ular memang tidak nyaman dengan wewangian seperti kapur barus. Dalam keadaan darurat, saya siapkan tongkat besi leter 'T' sepanjang 2 dan 5 meter pada beberapa tempat strategis dan mengajari anak agar jangan panik saat ketemu ular. Tetap tenang, ambil jarak aman, dan hentakan kaki dengan halus ke lantai untuk mengusir ular atau usir dengan perlahan menggunakan tongkat. Intinya, jangan memprovokasi ular. 

Bagian akhir, semua makhluk ciptaan Allah SWT. Berserah diri dan bermohon pada Allah SWT. Kita sesama makhluk, punya hak untuk hidup, jangan saling mengganggu. Saya baca juga sunah Rasul tentang ular. Ada beberapa hadis yang menarik dan (bagi saya) agak kontroversial sebagai pedoman bagaimana cara berhadapan saat bertemu ular. Ahli hadis mungkin bisa angkat bicara soal ini. Misalnya hadis tentang salah satu hewan yang boleh dibunuh adalah ular.

Demikian kisah tentang ular.

BACA JUGA: Cek BUKU & LITERATUR, Berita Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait