Membully Krisdayanti dan Mulan Jameela | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Membully Krisdayanti dan Mulan Jameela

Ceknricek.com -- Timeline saya penuh dengan sumpah serapah pada Parlemen. Ya, terpilihnya Puan Maharani di DPR, terpilihnya La Nyalla di DPD, mem-bully Krisdayanti dan Mulan Jemeela, sampai terakhir riuh mem-bully soal Bambang Soesatyo ketika terpilih sebagai ketua MPR.

Saya sih memilih diam saja karena saya punya catatan sendiri terkait soal-soal parlemen itu. Analisisnya sedikit beda walau ada titik-titik persamaan juga.

Saat ini saya bekerja di MPR, selain jadi dosen. Pernah juga jadi staf ahli anggota DPR selama 5 tahun. Pengalaman itu memberi perspektif yang sedikit berbeda dengan kebanyakan kawan saya.

Ada niatan membuat catatan panjang tentang beragam hal yang saya liat dari postingan teman-teman itu. Nantilah saya tulis kalau ada mood dan waktu.

Namun karena ini suasana weekend, saya mau menulis yang ringan saja. Ini misalnya soal Krisdayanti (KD), si artis yang jadi anggota DPR. Dia jadi sasaran bullying saya kira, utamanya soal niatnya menata ruang kerjanya di DPR. (Pada sisi lain juga banyak bully-an untuk Mulan Jameela dari soal baju bodo-nya hingga omongannya yang bela KPK).

Membully Krisdayanti dan Mulan Jameela
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 yang juga artis Desy Ratnasari (kiri) berswafoto dengan rekan sejawatnya Mulan Jameela (kanan) sebelum pelantikan di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Tapi untuk yang ini saya khusus pada bully yang ditujukan kepada KD saja. Dia diributkan karena akan merenovasi ruangannya di DPR. Dia dicela-cela karena belum apa-apa yang dipikirkan hanya soal ruangan, bukan soal kerja dengan segala programnya.

Jadi gini ya. Ruangan anggota DPR itu sempit banget. Umumnya terdiri dari dua ruangan, tapi bisa dimodifikasi meski luas ruangannya sama. Luas ruangan pimpinan beda. Jauh lebih luas dari ruangan anggota pada umumnya. Gede banget.

Setelah pintu masuk utama, Anda akan masuk ke ruangan yang ditempati sekretaris anggota (SA) dan tenaga ahli (TA). Jadi ruang depan kecil itu diisi dua meja dan kursi buat masing-masing. Meja kerja saya di situ.

Waktu saya di DPR, ruangan SA dan TA itu ada dispenser dan lemari arsip yang sekaligus digunakan menyimpan piring, gelas, sendok atau garpu. Kita kan minum dan makan di ruangan.

Baca Juga: Gaya Busana Krisdayanti dan Mulan Jameela di Pelantikan DPR RI

Dispenser, meja kerja, lemari arsip dan komputer, itu inventaris DPR. Jadi tak bisa dibawa pulang kalau masa kerja habis. Sendok, garpu, gelas, piring, ya dibeli anggota sendiri. Jadi milik anggota.

Setelah ruang SA dan TA ada pintu ke ruang kerja anggota. Ukurannya standar aja. Bisa dimodifikasi luasnya dengan menggeser tembok tidak permanen karena bisa dihancurkan (lupa istilahnya). Kalau anggota mau ruangannya lebih luas, ya ruang TA dan SA dipersempit.

Dalam ruangan anggota DPR itu, DPR hanya menyediakan satu lemari kecil dari kayu buat taruh jas atau pakaian. Satu lemari arsip model melebar dari kayu. Satu meja dan satu kursi serta satu komputer kerja. Plus, dua kursi untuk tamu.

Jadi, tak ada sofa buat terima tamu-tamu. Cuma ada dua kursi. Kalau anggota DPR mau ngobrol lebih nyaman di sofa empuk, mereka harus beli sendiri. Habis masa jabatan, inventaris DPR tak boleh dibawa, tapi berbagai barang yang dibeli seperti sofa tamu atau stand lamp yang dibeli anggota biasanya dibawa karena memang milik anggota.

So, KD pas masuk ruangan kerja barunya sebagai anggota DPR, dia akan menerima ruangan yang sudah dimodif anggota lama yang menempati sebelumnya. Plus barang-barang inventaris DPR standar buat dia dan stafnya.

Membully Krisdayanti dan Mulan Jameela
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Baca Juga: Krisdayanti: Fokus Kaji UU dan Mereformasi Kelembagaan

Kalau KD sreg dengan tata ruang anggota sebelum dia, dia tak modif lagi ruangan itu. Tapi kalau tidak sreg, ya dimodif. Bukan cuma ruangan, bahkan karpetnya juga. Karena karpet bawaan dari DPR kualitasnya, ya,  standar aja.

Rata-rata anggota, karpetnya diganti sesuai selera dia meski ada juga yang enggak. Wall paper juga sesuai selera anggota. Kalau mau ganti karpet atau wall paper, ya, pakai uang sendiri, bukan dana DPR.

Jadi ruangan tiap-tiap anggota DPR itu, luasnya sama (sempit) tapi nuansanya beda-beda sesuai selera anggotanya. Furnitur, wall paper, karpet, interior, dll beda dan semua dibiayai dari kocek anggota. Di zaman saya (2009-2014), kamar Bamsoet paling wah. Ada air mancur dinding segala!

Ini ritual 5 tahunan setiap pergantian periode. Di DPD juga begitu setahu saya. Biasanya terjadi renovasi ruangan para anggota DPR di awal mereka berkantor di DPR. Wajar saja sih menurut saya. Itu kan kantor mereka 5 tahun ke depan. Bukan hanya KD yang begitu.

Ya tapi boleh aja sih bully KD, saya tak larang-larang. Ini cuma cerita aja pengalaman saya di DPR, mudah-mudahan jadi pengetahuan yang bermanfaat. Karena kita tuh kadang bully tanpa tahu kondisi. Padahal soal menata ruang kerja itu rutin saja terjadi segera setelah pelantikan anggota baru seperti saat ini.

Membully Krisdayanti dan Mulan Jameela
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Baca Juga: Jadi Anggota DPR RI, Intip 5 Gaya Busana Hijab Syari Mulan Jameela

Misalnya, kita suka kritis banget soal gedung baru DPR. Padahal kita yang menghuninya kadang suka ngeri sama gedung Nusantara III itu. Sudah overload, takut ambruk. WC dalam satu lantai itu ada empat. Ya buat anggota, ya buat staf. Standar juga.

Dulu waktu saya, anggota DPR punya staf ahli 3 dan SA-nya 2. Sekarang konon sudah 5 orang atau 7 orang staf ahli. Sumpek itu ruangan dan tak mungkin muat semuanya. Digabung sekian ratus anggota, kalikan aja berapa penghuni satu gedung itu.

Kalau tak percaya, coba deh observasi ke ruang-ruang kerja anggota.

By the way, ingat ya. Ini status receh. Cuma dongeng saja. Saya cuma resah sama bully artis yang jadi anggota DPR yang kadung dianggap pejorative, bahkan bodoh segala. Ingat pengalaman saya baik artis dan bukan artis sama saja ketika mengawali karier sebagai anggota DPR. Mereka semua belajar.

Apakah artis dan pesohor tak punya kemampuan? Jawabnya tidak, bahkan bisa lebih hebat. Sejarah membuktikan Ronald Reagen yang artis film Cowboy bisa jadi Presiden AS. Pemain bola seperti Goerge Weah bisa jadi presiden Liberia. Imran Khan pesohor dan bintang olah raga kricket kini jadi Presiden Pakistan.

Maka jangan anggap enteng KD, Mulan, Tere, Rieke, Rano Karno, dan artis lainnya. Sekali lagi sama saja ketika mengawali menjadi anggota parlemen! 

Penulis : Dosen Komunikasi UIN Jakarta

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Ceknricek.com dengan Republika.co.id. Segala hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id

Lihat Artikel Asli



Berita Terkait