Ceknricek.com -- Kepolisian Daerah Riau berhasil membongkar sindikat perdagangan organ harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan membekuk tiga tersangka setelah menerima informasi pengiriman organ satwa langka itu dari Jambi ke Riau, Minggu (16/2).
Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi dalam keterangannya melansir laman Antara mengungkap dari hasil penangkapan itu didapat barang bukti berupa kulit, taring serta tulang belulang di Kabupaten Indragiri Hulu.
"Ketiga tersangka merupakan kurir yang membawa organ harimau dari Jambi ke Indragiri Hulu, Riau," kata Agung.
Menurutnya tiga tersangka berikut barang bukti organ harimau yang tersimpan dalam karung tertangkap pada Sabtu (15/2) siang dengan menggunakan minibus Avanza berplat nomor D 1606 ABK.
Polisi akhirnya berhasil menangkap mobil dengan tiga tersangka, Mino (45), Remon Tenu (57) dan Anton (43) beserta barang bukti di Jalan Arjuna Dusun IV, Kelurahan Candi Rejo, Kecamatan Pasir Penyu, Indragiri Hulu pukul 11.00 WIB.
Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menambahkan dari penyelidikan sementara terungkap jika ketiga tersangka merupakan kurir yang dikendalikan oleh pelaku berinisial H dan A.
Baca juga: BKSDA: Harimau Pemangsa Manusia Tidak akan Dilepasliarkan
Menurutnya dua inisial terakhir hingga saat ini telah dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). "Saat ini kedua tersangka dan barang bukti kita bawa ke Mapolda Riau guna pengusutan lebih lanjut," ujarnya.
Sunarto mengatakan maraknya praktik perdagangan ilegal kulit dan organ harimau sumatera karena tingginya permintaan di pasar gelap. Hal inilah yang disinyalir menjadi alasan para penyelundup untuk melakukan aksi kejahatannya.
Selembar kulit harimau menurutnya laku dijual hingga Rp80 juta per lembar. Begitu juga dengan tulang belulang yang mencapai Rp2 juga per kilogram serta taring Rp1 juta per item.
"Ini bentuk kejahatan terorganisir dengan sistem terputus. Satu dengan lainnya memiliki tugas dan perannya masing-masing. Polda Riau akan terus perangi dan ungkap perdagangan ilegal ini," tegas Narto.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.