Oleh Redaksi Ceknricek.com
03/23/2022, 10:16 WIB
Ceknricek.com--Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar kasus penipuan berkedok robot trading Fahrenheit. Pelaku mengiming-imingi korban keuntungan hingga 80% yang dikirimkan ke rekening tersangka.
Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis menjelaskan, para pelaku memberlakukan sistem deposit terhadap korban. Semakin tinggi deposit, peluang untung yang dijanjikan semakin besar.
“Jadi ini yang diiming-imingkan oleh dia, mengajak masyarakat ayo tempatkan lebih banyak keuntungannya akan lebih banyak didapat oleh member,” ujar Auliansyah di Polda Metro Jaya.
Auliansyah menjelaskan, jika seorang member medepositkan dananya sebesar 500 US Dolar maka sistem perhitungannya 50% untuk member dan 50 lainnya untuk Fahrenheit. Namun, jika deposit 1.000 US Dolar maka member akan mendapatkan keuntungan 60% dan Fahrenheit 40%.
“Kalau ditempatkan 5.000 USD itu 70 persen untuk member sisanya untuk perusahaan. Kalau menempatkan 10.000 USD 75 persen untuk member sisanya untuk perusahaan. Kalau menempatkan 50.000 USD, 80 persen untuk member sisanya untuk perusahaan,” ujar Auliansyah.
Auliansyah menjelaskan, para tersangka mengiming-imingi masyarakat dengan robot trading maka akan terhindar dari kerugian uang yang mereka depositkan di Fahrenheit. Para pelaku juga mengajak masyarakat dengan menginvestasikan dana yang dikelola oleh bos Fahrenheit, Hendry Susanto.
“Para member yang menjadi korban menginvestasikan dana pada akun trading Fahrenheit ini dengan mengirimkan dananya dengan cara mentransferkan ke rekening milik pelaku atau tersangka dengan inisial D,” ujar Auliansyah.
Para member nantinya diwajibkan membeli robot trading seharga satu persen dari dana yang diinvestasikan. Mereka juga menjelaskan kepada member bahwa robot trading Fahrenheit memiliki slogan yaitu D4; duduk, diam, dapat duit.
“Nah, dengan ini yang mereka sampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mungkin merasa yakin sehingga menempatkan uangnya robot trading Fahrenheit ini,” ujar Auliansyah.
Editor: Ariful Hakim