Sejarah Hari Ini: Awak Kapal Magellan Kembali ke Spanyol Setelah Mengelilingi Dunia | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Highbrow

Sejarah Hari Ini: Awak Kapal Magellan Kembali ke Spanyol Setelah Mengelilingi Dunia

Ceknricek.com -- Tepat pada tanggal hari ini, 497 tahun silam, 5 September 1522, awak kapal Magelhaens kembali ke Spanyol. Mereka menjadi yang pertama melakukan perjalanan keliling dunia.

Magelhaens sendiri meninggal dalam perjalanannya setelah menjelajahi tiga perempat dunia. Pelaut asal Portugal itu tewas dalam pertempuran berdarah melawan suku asli Filipina di Pulau Macatan pada 27 April 1521.

Magellan dan Kiprah

Selain Colombus dan Vasco da Gama, ada salah satu pelaut ulung dari Portugis yang dikenal dan memiliki kiprahnya sendiri dalam menaklukan amuk lautan. Ia bernama Ferdinand Magellan atau Fernando de Magellanes, sosok yang mencari rute untuk menuju pulau rempah-rempah, yakni kepulauan Maluku di Indonesia (dulu nusantara).

Sumber: Mappery

Tahun 1514 setelah Magellan berpartisipasi dalam sejumlah pertempuran penting dengan melawan dominasi Muslim di Samudera Hindia dan Maroko, ia meminta kepada Raja Manuela untuk menaikkan uang pensiunnya. Namun permintaan itu ditolak. Dua tahun kemudian ia mengajukan permintaan yang sama dengan jawaban yang sama pula.

Setelah dua kali penolakan ini, Magellan kemudian pergi untuk mengabdi pada Raja Charles I di Spanyol, negeri tetangga Portugal. Pada tahun 1494, jauh sebelumnya, di bawah pengawasan Paus Alexander VI, Portugal dan Spanyol telah mengakhiri sengketa terkait penemuan tanah baru di Amerika serta tanah lainnya dalam perjanjian Tordesilas.

Baca Juga: Ibnu Batutah, Sang Petualang Abadi

Namun pererjanjian ini belum cukup memuaskan bagi Spanyol. Pada awal abad ke-16, Portugal yang sebelumnya telah menemukan kepulauan Maluku yang kaya akan rempah, membuat Spanyol menjadi panas hati. 

Perebutan Rempah-rempah

Kepada Raja Charles, Magellan mengusulkan agar Spanyol berlayar ke arah barat melalu sebuah celah di Amerika dan berlanjut ke Kepulauan Maluku. Perjalanan ini ingin membuktikan bahwa Kepulauan Maluku berada di sebelah barat garis demarkasi sehingga merupakan hak Spanyol sesuai kesepakatan 1494.

Sumber: Thougt.co

Usulan itu disampaikan Magellan karena dia tahu bahwa dunia itu bulat tetapi dia tak memperhitungkan luasnya samudera yang bakal diarungi. Dia berpikir Kepulauan Maluku hanya berlokasi tak jauh di sebelah barat benua Amerika, bukan di sisi lain samudera yang belum pernah dijelajahi. 

Raja Spanyol pun menyetujui tawaran Magellan itu. Pada 20 September 1519, Magellan meninggalkan Spanyol membawa lima kapal dan 270 orang pelaut. Pada 6 Maret 1521, ekspedisi ini tiba di Pulau Guam, dan 10 hari kemudian mereka tiba di Filipina yang berjarak 400 mil, atau kurang dari 650 kilometer dari Kepulauan Maluku.

Baca Juga: 5 Fakta San Marino, Republik Tertua di Dunia

Namun tatkala tiba di Filipina, Magellans tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu dalam sebuah pertempuran di Pulau Mactan. Ia tewas terkena panah beracun dan ditinggalkan anak buahnya yang memilih mudur.

Sumber: Wikipedia

Singkat cerita, setelah kematian Magellan di Filipina, anak buahnya yang masih hidup kemudian menggunakan dua kapal tersisa menuju ke Maluku dan memenuhi kedua kapal itu dengan berbagai rempah. Satu kapal tenggelam ketika mencoba mengarungi samudera Pasifik dalam perjalanan pulang. Satu kapal lain, Victoria, terus berlayar ke Barat di bawah kendali Juan Sebastian de Elcano hingga tiba di Sevilla Spanyol.

Kelak, kehadiran Spanyol di Maluku yang terkenal dengan sumber daya rempah-rempahnya yang sangat laku di Eropa itu, juga kembali menuai perseteruan antara kedua belah pihak (Spanyol-Portugis) hingga melahirkan perjanjian Zaragoza pada 1529. Perjanjian tersebut akhirnya membuat Spanyol harus hengkang dari Maluku, sekaligus memperkuat cengkeraman Potugis di pulau itu.

BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait