Ketika Perang Dunia I bergejolak, Blok Sentral (Jerman, Italia, Austria-Hongaria) dan Blok Sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) berusaha saling menaklukan satu sama lain. Akibatnya, ratusan ribuan rakyat sipil terjebak di tengah-tengah mereka.
Tatkala kubu satu belum menyerah, kubu yang lain akan terus menyerang dan konflik ini terus bergulir selama beberapa tahun. Meski demikian, ada kalanya perang dapat terhenti ketika ada momen atau perayaan tertentu, baik disepakati maupun tidak.
Hari ini, 105 tahun yang lalu, tepatnya 24 Desember 1914, gencatan senjata dilakukan antara Blok Sekutu dan Blok Sentral pada tahun pertama Perang Dunia I. Kedua belah pihak sepakat tak saling menyerang satu sama lain untuk merayakan Natal.
Foto: Istimewa
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Sinterklas Hitam dan Pengusiran Orang Belanda dari Indonesia
Prajurit Jerman dan Inggris pun mendekorasi parit masing-masing dengan pohon Natal dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Suasana jadi bersahabat ketika mereka bertemu di wilayah tak bertuan alias lahan kosong yang memisahkan antar parit di Front Barat, Belgia.
Saat fajar menyingsing, banyak tentara Jerman pun muncul dari parit dan mendekati tentara Sekutu sambil berteriak mengucapkan ”Selamat Natal". Awalnya mereka menganggap itu adalah muslihat, namun ketika melihat pasukan Jerman tak bersenjata, Sekutu pun berani mendekat dan saling berjabat tangan.
Momen ini pun dimanfaatkan kedua belah pihak untuk saling bertukar senyum, hadiah, rokok, maupun ransum yang mereka bawa untuk sejenak melupakan perang dan menikmati perdamaian. Hangatnya percakapan dan gelak tawa pun menggantikan desing peluru yang memekakkan telinga selama beberapa tahun.
Rekreasi Sejenak dengan Bertanding Sepak Bola
Kapten A.D. Charter dari batalyon Gordon Highlanders dalam surat-suratnya yang dipublikasikan Royal Mail, jasa pos nasional Britania Raya, dikutip dari independent.co.uk (24/12/14) menuliskan bagaimana ia juga mengabadikan momentum langka tersebut.
Foto: Istimewa
“Kami bertukar rokok dan tanda tangan, dan beberapa orang lagi mengambil foto. Kita juga melakukan gencatan senjata lain pada Hari Tahun Baru, karena orang-orang Jerman ingin melihat bagaimana foto-foto yang kami ambil sebelumnya!”
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Deklarasi Perang Inggris-Prancis Picu Ottoman Terjun Dalam PD I
Tidak hanya itu, kebahagiaan mereka dalam merayakan Natal juga terdokumentasi lewat permainan sepak bola di tanah tak bertuan tersebut. Seketika, daerah yang sebelumnya suram itu pun menjadi ajang rekreasi bagi mereka semua setelah sebelumnya saling berbicara akrab satu sama lain.
“Prajurit Inggris membawa sepak bola dari parit dan tak lama kemudian sebuah pertandingan yang ramai terjadi. Natal pun menjadi perayaan cinta, dan berhasil menyatukan musuh bebuyutan menjadi teman untuk sementara waktu,” kenang Letnan Kurt Zehmisch dari resimen Saxon 134, yang menuliskannya dalam buku hariannya, dikutip dari BBC (13/12/13).
Secara umum, momen gencatan senjata itu digunakan untuk menghentikan tembak-menembak, atau pun merawat prajurit terluka, mengevakuasi dan menguburkan mayat, sekaligus memperkuat pertahanan parit masing-masing.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Perang Musim Dingin Uni Soviet Finlandia
Pers di negara-negara yang terlibat perang pun akhirnya memuat banyak berita tentang gencatan senjata ini berdasarkan surat para prajurit yang dikirim ke keluarga mereka. Banyak pihak berharap perang akan segera usai.
Namun gencatan senjata Natal di tahun 1914 ini merupakan gencatan senjata pertama dan yang terakhir dilakukan, sebab konsep itu sudah tak terpikirkan lagi oleh kedua belah pihak dalam Perang Dunia I beberapa tahun ke depan hingga berakhir pada 1918.
BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini