Sejarah Hari Ini: Makau Dikembalikan Portugis pada China | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Cabo Verde Network

Sejarah Hari Ini: Makau Dikembalikan Portugis pada China

Ceknricek.com -- Hari ini, 20 tahun yang lalu tepatnya pada 20 Desember 1999, Makau, sebuah wilayah pesisir selatan Tiongkok resmi dikembalikan pemerintah Portugis kepada China setelah lebih dari empat abad "disewakan" kepada mereka.

Pengembalian kedaulatan ini pun menandai titik awal Makau untuk memulai membangun daerah administratif khusus republik Rakyat China itu menjadi salah satu destinasi wisata dan dikenal sebagai "Las Vegas"-nya Asia.

Dalam sejarahnya, Makau merupakan daerah jajahan tertua Eropa, tepatnya Portugis yang menginjakkan kaki di China pada abad ke-16 lewat kedatangan Jorge Alvares pada tahun 1513 di sana. Misi awal avontur (pertualangan) itu adalah untuk melihat wilayah yang cocok yang dapat dijadikan sebagai pos perdagangan.

Sementara itu, Dinasti Ming (1368-1644) yang berkuasa pada masa itu akhirnya menyewakan daerah Makau ke Portugis, untuk dijadikan pelabuhan dagang yang kelak berkembang sebagai perantara perantara utama dalam perdagangan antara Asia dan seluruh dunia.

Dinasti Ming. Sumber: Culture Trip

Kapal-kapal dari Italia, Portugis, dan Spanyol pada waktu itu akan mampir di Makau untuk bertukar rempah, kaian sutra, teh China dan berbagai hal lain untuk kemudian dibawa ke Eropa. Selain sebagai pusat perdagangan internasional, Makau pada waktu itu juga menjadi pos terdepan bagi agama-agama di Barat.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Demonstrasi Menentang Perang Vietnam

Laman Fodors menuliskan, pada waktu itu Santo Fransiskus Xaverius berhasil mengubah sebagian besar penduduk Makau yang terdiri dari orang Jepang dan China untuk masuk Kristen dengan menjadikan Makau sebagai basis operasi. Pada tahun 1500 hingga 1600-an lalu banyak dibangun gereja di Makau, termasuk sebuah perguruan tinggi Kristen.

Tidak heran kemudian, proses akulturasi cukup kental berpengaruh terhadap kebudayan Makau. Meski demikian, usia kemakmuran Makau berakhir pada dekade 1800-an, ketika Belanda dan Inggris menguasai sebagian besar rute perdagangan ke Asia Timur.

Sumber: Istimewa

Setelah kemenangan Inggris atas China dalam Perang Opium (1814-1847) China setuju untuk menyerahkan Hong Kong ke Inggris dan membuka pelabuhan-pelabuhan kecil yang berpusat di Hong Kong. Tak pelak Makau sepi, namun tetap menjadi salah satu pelabuhan selama Perang Dunia dan Revolusi Kebudayaan di China.

Dengan diperkenalkannya perjudian yang dilegalkan secara luas pada tahun 1960-an, Makau kemudian menjadi tempat bebas untuk melakukan perjudian, spionase, dan kejahatan memerintah dalam bayang-bayang panjang Hong Kong yang kaya dan modern.

Namun, pada tahun 1974, sebuah kudeta politik terjadi di Portugis yang dinamakan Revolusi Anyelir. Keadaan ini kemudian menciptakan sebuah pemerintahan demokrasi yang baru di sana dan membuat cengkraman Portugis atas jajahannya di luar negeri melemah. Dengan lihai, China pun melakukan diplomasi pada Portugis hingga memenangkan hati mereka.

DIplomasi dan Pembagian Wilayah

Dengan sabar RRC membangun hubungan diplomatik antar kedua negara yang membaik seiring dengan kunjungan delegasi kedua negara dari tingkat bawah hingga tingkat kepala negara. Hingga akhirnya setelah lebih dari satu dekade pembicaraan resmi dua negara mengenai status Makau pun dimulai pada 1986.

Sumber: Wikipedia

Setelah lama berjuang, China akhirnya berhasil memetik buah kesabaran. Pada 13 April 1987, sebuah perjanjian bernama “Joint Declaration on the Question of Macau” ditandatangani oleh RRC dan Portugis. Tertulis bahwa masa administrasi Portugis atas Makau akhirnya berakhir pada 20 Desember 1999.

Dalam perjanjian ini China juga memperhitungkan faktor sosio-kultur yang sudah bertumbuh semenjak Makau dipegang Portugis selama ratusan tahun. Berkaca pada Hongkong yang menggunakan sistem “satu negara dua sistem”, Makau pun diberi status “Daerah Istimewa” atau Special Administrative Region (SAR) oleh pemerintah China.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: India Merdeka Dari Inggris

Sistem kapitalis liberal dan sistem hukum berbasis Portugis yang sudah berkembang pun dibiarkan hidup dan Makau dapat menikmati hak untuk menjalin hubungan kerja dengan negara atau organisasi internasional layaknya negara independen. Tidak hanya itu, Makau juga bebas memiliki benderanya sendiri meskipun keamanan mereka tetap menjadi tanggung jawab militer China.

Saat ini tekstil, furnitur, elektronik, dan ekspor lainnya pun telah bergabung dengan industri pariwisata kelas dunia dalam membuat Makau menjadi makmur dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Asia. Tepat sebelum serah terima 1999 kepada pemerintah Cina, pemerintah Portugis juga meluncurkan sejumlah pekerjaan umum yang mengejutkan. 

Sumber: Wikipedia

Bandara internasional besar dibangun di pulau reklamasi, dan jembatan baru dibangun untuk menghubungkan dua pulau di Makau. Beberapa tahun terakhir juga terlihat pembangunan dua danau buatan di Outer Harbour di sepanjang Teluk Praia Grande dan Jalur Cotai di Makau. 

Peringatan 20 Tahun Penyerahan 

Memperingati 20 tahun penyerahan kembali Makau pada Tiongkok, Presiden China Xi Jinping pun mendarat di Makau pada Rabu, (18/12). Dia dijadwalkan akan mengumumkan langkah-langkah untuk mendiversifikasikan Makau perekonomiannya bergantung pada bisnis perjudian dan menjadi salah satu pusat keuangan dunia itu.

Sumber: The Times

Dalam kunjungannya selama tiga hari itu, Xi Jinping juga mencakup pertemuan dengan pejabat pemerintah dan perwakilan bisnis serta mengangkat sumpah pemimpin yang baru terpilih dan didukung pemerintah China, Ho Lat-seng, yang akan dilantik pada Jumat (20/12), dilansir dari Reuters, Selasa (18/12).

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Proklamasi Kemerdekaan Timor Timur dari Portugal

Beberapa wartawan Hong Kong, termasuk seorang reporter penyiar RTHK, pun dilarang masuk ke Makau minggu ini karena masalah keamanan, tulis situs RTHK di laman mereka. Banyak orang media yang menghadapi pertanyaan panjang dan difoto ketika mereka akan tiba di kota, menurut seorang wartawan Reuters.

Sumber: AFP

Sementara para pengunjuk rasa di Hong Kong, di seberang muara Sungai Mutiara,sedang berunjuk rasa marah dengan apa yang mereka lihat karena Beijing telah melanggar kebebasan mereka, Makau sepertinya telah melihat sedikit perbedaan pendapat. Protes sangat jarang terjadi di wilayah dengan populasi lebih dari 620.000 penduduk itu.

Bendera-spanduk dan ucapan selamat pun berkibar di sepanjang jalan dan di atas bangunan di sekitar kota sebagai persiapan untuk perayaan ulang tahun penyerahan Makau dari Portugis. "Makau adalah yang terbaik, lebih baik daripada Hong Kong. Hong Kong telah diambil alih oleh para perusuh itu dan kita semua terpengaruh," kata seorang wanita 73 tahun yang bermarga Cheung.

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Thomas Rizal


Berita Terkait