Ceknricek.com -- Hari ini, sebelas tahun silam, tepatnya pada 20 Januari 2009, Barack Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) yang pertama dari kulit hitam. Warga keturunan Kenya itu pun resmi dilantik menjadi Presiden ke-44 bagi Negeri Paman Sam.
Dengan mengendarai Partai Demokrat, Barack Obama berhasil memenangkan Pemilihan Umum AS bersama Joseph Biden yang menjadi wakilnya. Mereka dengan telak mengalahkan lawannya John McCain dari Partai Republik.
“Rekan-rekan sebangsa dan se-Tanah Air, saya berdiri di sini, hari ini, dengan sebuah tugas besar di depan mata. Saya berterima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan,” ujar Obama dalam pidato pelantikannya di National Mall, Washington DC, sebagaimana diwartakan Reuters.
Obama dilantik Selasa, 20 Januari 2009 pukul 12.00 waktu setempat. Sesuai dengan tradisi, sebelum upacara pelantikan, Obama dan istrinya, Michelle, minum kopi bersama Presiden George W Bush dan Ibu Negara Laura Bush di Gedung Putih.
Baca Juga: Barack Obama Pada Ultah Michelle, 'Di setiap Adegan, Kamu Adalah Bintangku'
Mereka kemudian bersama-sama menuju Capitol Hill. Serangkaian prosesi pelantikan dijalani Obama dan wakilnya, Joseph Biden. Obama mengulangi sumpah jabatan yang diucapkan Ketua Mahkamah Agung, John Roberts.
Sementara itu, di luar gedung, hadirin yang diperkirakan mencapai 2 juta orang dari berbagai penjuru AS dan dunia memadati National Mall. Puncak upacara pelantikan itu pun diakhiri dengan dentaman 21 meriam yang ditembakkan ke udara.
Terpilihnya Obama dari kalangan kulit hitam membuktikan bahwa diskriminasi warna kulit yang pernah terjadi puluhan tahun lalu di Amerika Serikat dinilai telah pudar dan menjadi perubahan baru bagi sejarah Amerika.
Rekam Obama sebagai Presiden
Selama menjabat sebagai presiden, tugas Obama tidak mudah karena pekerjaan rumah pendahulunya sangat berat. Antara lain sebanyak 4 juta orang kehilangan pekerjaan, serta ratusan orang kehilangan saudara di "medan perang tak berkesudahan" di Irak dan Afganistan.
Meski demikian, Obama juga meninggalkan pekerjaan rumah saat meninggalkan Gedung Putih. Selama memimpin, ada kebijakan-kebijakan Obama yang terhambat karena dinilai tidak sah oleh Partai Republik yang tak ayal menjadi partai oposisi.
The New York Times Magazine, (28/5/2018), menyebutkan, ekonomi AS sedikit demi sedikit membaik. Dalam waktu 73 bulan, sektor swasta menambah 14,4 juta lapangan pekerjaan baru. Tingkat pengangguran yang mencapai 10 persen pada tahun pertama kepemimpinannya dan segera turun menjadi 5 persen.
Baca Juga: George Washington Carver, Budak Kulit Hitam Penemu 300 Produk Kacang
Selain itu, defisit anggaran juga turun sekitar US$1 triliun. Ia juga melakukan reformasi kesehatan di AS. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Amerika naik secara signifikan melampaui negara maju lain.
Kendati demikian, pada era Barack Obama juga ada kelemahan, seperti meningkatnya ketegangan antar-ras yang berawal dari kasus penembakan polisi. Ia juga mengakui kesalahan terbesarnya adalah campur tangan negaranya dalam konflik di Libya.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, menurutnya AS tidak melakukan perencanaan yang cukup dalam intervensi militer di Libya, terutama setelah Khadaffi digulingkan pada 2011.
"Kemungkinan adalah gagalnya perencanaan setelah saya merasa intervensi di Libya adalah hal yang benar," kata Obama saat ditanya ihwal kesalahan terbesarnya saat menjabat presiden, sebagaimana diwartakan CNN, beberapa tahun silam.
Riwayat Hidup Obama
Dilansir dari Britannica, Barack Obama lahir pada 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Sebelum memenangi pemilihan presiden, Obama mewakili Illinois di Senat AS (2005-2008).
Obama lahir dari pasangan Barack Obama Sr dan Ann Dunham. Namun, keduanya bercerai pada 1964. Ann kemudian menikah (dan kemudian bercerai lagi) dengan Lolo Soetoro, pelajar asing dari Indonesia.
Obama sempat menjadi penulis dan editor di Manhattan. Setelah itu Obama menjadi organisator komunitas di Chicago, mengajar hukum konstitusi di Universitas Chicago, bekerja sebagai pengacara hak-hak sipil dan bertugas di Senat Illinois pada 1997-2004.
Pada 2009, Obama juga dianugerahi nobel perdamaian karena upayanya yang luar biasa untuk memperkuat diplomasi internasional dan kerja sama antara masyarakat. Setelah pensiun pada 2017, ia sempat menjalani bisnis dan menulis memoarnya, Dreams of My Father dan The Audacity of Hope.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar