Sejarah Hari Ini: Organisasi Muhammadiyah Berdiri | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Sang Pencerah

Sejarah Hari Ini: Organisasi Muhammadiyah Berdiri

Ceknricek.com -- Hari ini 107 tahun silam, tepatnya pada 18 November 1912, Muhammadiyah, salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kauman, Yogyakarta. 

Ahmad Dahlan lewat organisasi ini menawarkan jembatan untuk memperlancar transformasi sosial dan melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di Nusantara. 

Perjuangan dari Kauman

Yogyakarta 1908. Muhammad Darwisy (Darwis) atau Ahmad Dahlan, bersama teman-temannya dari Boedi Oetomo mengambil jalan penuh risiko dengan mendirikan sekolah modern di kampung Kauman, Yogyakarta.

Lewat sekolah yang belum mendapat izin dari pemerintah kolonial ini, kelak dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweekschool.

Pada masa itu, Ahmad Dahlan telah melakukan terobosan dengan mengadopsi sistem pendidikan kolonial dengan memadukan gaya pendidikan Eropa dan Islam di tengah pusaran tradisi Jawa. 

 Organisasi Muhammadiyah Berdiri
Sumber: Muhammadiyah

Sekolah ini bisa disebut "modern" karena memakai bangku, meja, papan tulis, mempelajari bahasa Melayu, berhitung, ilmu bumi, ilmu hayat, baca-tulis latin, dan tentu saja mempelajari ilmu agama.

Selain itu, pakaian guru dan siswanya pun lengkap dengan pantalon, berikut dengan dasi. Hal itu bukan tentu saja penuh risiko bagi pemerintah kolonial, namun bagi masyarakat Islam tak pelak juga menimbulkan kontroversi. 

Baca Juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Muhammadiyah Resmi Berdiri

Menurut Abdul Munir Mulkhan dalam Kiai Ahmad Dahlan, Jejak Pembaruan dan Kemanusiaan: Kado Satu Abad Muhammadiyah (2010), bahkan sekolah tersebut kerap diboikot orang Islam sendiri. Apa pasal? 

 Organisasi Muhammadiyah Berdiri
Sumber: Istimewa

Pada waktu itu, hanya sekolah-sekolah Kristiani dan pemerintah kolonial saja yang mempelajari pengetahuan umum. Karena itu, sekolah yang dididirikan Muhammadiyah seringkali dicap sebagai sekolah Kristen, yang oleh pemeluk Islam dipandang haram (hlm 22).

Meski demikian, sang pencerah tidaklah mundur demi mengaktualisasikan gagasan-gagasannya lewat pendidikan dan pembaruan dalam Islam maka pada tanggal 18 November 1912, organisasi gerakan Islam modern bernama Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta.

Wanita dan Aisyiyah

Pada tanggal 20 Desember 1912, pengesahan Muhammadiyah kemudian diajukan dengan mengirim ”Statuten Muhammadiyah” (Anggaran Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun 1912). Statuten tersebut baru disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914. 

Tahun 1917, setelah Muhammadiyah berdiri selama tiga tahun, Ahmad Dahlan lalu merintis gerakan perempuan Aisyiyah, dengan ide dasar agar perempuan muslim tidak hanya berada di dalam rumah, tetapi harus giat di masyarakat.  

 Organisasi Muhammadiyah Berdiri
Sumber: HM Yunus Anis

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Partai Masyumi dan Islam Politik di Indonesia

Bersama Aisyiyah, Ahmad Dahlan kelak memobilisasi wanita untuk memasuki peradaban modern, termasuk menjadi pelopor bermunculannya juru dakwah perempuan atau muballighah yang sebelumnya masih teramat langka. 

Aisyiah pun menjadi salah satu warisan Ahmad Dahlan yang paling berharga, tentu saja dengan peran krusial sang Istri, Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan. Arief Subhan, dkk., di buku Citra Perempuan dalam Islam menuliskan bahwa Aisyiyah digagas bukan untuk membedakan posisi antara laki-laki dan perempuan. 

Ahmad Dahlan justru menyadari bahwa Muhammadiyah sangat memerlukan peran kaum hawa. Aisyiyah menjadi tangan Muhammadiyah untuk merespons isu-isu perempuan dan sekaligus memberdayakannya melalui jalur pendidikan dan pelayanan sosial. (2003:7). 

Muhammadiyah Kini

Setelah 107 tahun berdiri, Muhammadiyah akan merayakan milad mereka di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (18/11). Sejumlah tokoh nasional dikabarkan juga akan menghadiri Milad tersebut. 

Menurut Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto, mereka yang dijadwalkan hadir antara lain Kapolri Idham Aziz, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pertahanan (2009-2014) Ryamizard Ryacudu, dan Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari. 

 Organisasi Muhammadiyah Berdiri
Sumber: Majelis Pustaka

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Perkumpulan Ronda Rekso Roemekso Menjelma Sarekat Islam

Ketua Pelaksana Milad, Nafi Ananda Utama seperti dilansir Republika juga memperkirakan lebih dari 10.000 orang yang menghadiri rangkaian Milad 107 Muhammadiyah. Itu belum termasuk puluhan ribu mahasiswa-mahasiswa UMY sendiri. 

Sementara itu, dalam akun Instagram resminya, lensamu, Muhammadiyah menyebutkan akan terus berupaya konsisten berdakwah dan membangun bangsa. 

"Memasuki abad kedua, Muhammadiyah terus konsisten untuk berdakwah dan membangun bangsa dengan tetap berpegang kepada sumber kehidupan islam, Alquran dan Assunnah. Selamat Milad Muhammadiyah, tetaplah berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa," tulis lensamu.

BACA JUGA: Cek OPINI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait