Ceknricek.com -- Tepat pada tanggal hari ini, 65 tahun yang lalu, 8 September 1954, Southeast Asia Treaty Organisation (SEATO) atau Pakta Pertahanan Asia Tenggara ditandatangani di Manila, Filipina dalam sebuah konferensi yang disponsori Menlu AS John Foster Dulles.
Pakta ini dibentuk sebagai upaya untuk memblokade paham komunisme di kawasan Asia Tenggara. Saat itu delapan negara yaitu Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Australia, Selandia Baru, Filipina, Thailand, dan Pakistan bergabung dalam pakta pertahanan tersebut.
Membendung Komunisme
Tahun 1950-an gelombang penyebaran komunis mencapai tahap "mengkhawatirkan" di Asia Tenggara. Terutama di negeri bekas jajahan Perancis, Vietnam.
Bersamaan dengan itu, sebuah revolusi yang dipimpin seorang komunis Ho Chi Minh menghasilkan kesepakatan penarikan mundur pasukan Perancis dari Vietnam pada 1954.
Sumber: Wikipedia
Sebagai imbalan atas mundurnya Perancis, untuk sementara Vietnam dibagi dua dengan wilayah Utara dimpimpin Ho Chi Minh dan Selatan oleh kaisar Bao Dai yang berafiliasi dengan Amerika Serikat.
Pembagian sementara itu untuk menunggu digelarnya pemilihan nasional yang akan menentukan presiden dan sekaligus unifikasi Vietnam, namun Ho Chi Minh tidak menyetujui hal tersebut.
Sumber: Vietnanwar
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Penandatanganan Perjanjian Nanking
Sementara itu, Amerika Serikat yang yakin bahwa Ho Chi Minh adalah sekadar pion dari jaringan komunis internasional bereaksi dengan mendirikan SEATO demi melindungi Vietnam Selatan, yang bahkan secara teknis bukan negara independen.
Saat Amerika Serikat benar-benar terlibat dalam Perang Vietnam sejak 1965, negeri itu kemudian memanggil sekutunya di SEATO untuk membantu. Namun, hanya Australia, Selandia Baru, Filipina, dan Thailand yang merespon dengan mengirimkan beberapa ribu tentara dan bantuan lainnya.
Pembubaran Pakta
Sementara itu, meski menyatakan melawan komunisme, Inggris Raya dan Prancis tidak ingin ambil bagian dalam perang lainnya di Asia.
Pakistan sendiri hanya ingin membantu jika keanggotaan di SEATO dijamin oleh AS. Di tengah konflik tersebut, ditambah dengan perang Vietnam semakin membuat AS frustrasi, SEATO pun mulai hancur perlahan-lahan.
Saat Perang Vietnam berakhir pada 1975 dengan jatuhnya Vietnam Selatan ke tangan komunis, hanya lima negara yang terlibat dalam latihan perang terakhir SEATO pada 1976.
Sumber: The Atlantic
Latihan itu juga sangat sepi karena hanya diikuti 188 tentara dari AS, Inggris, Filipina, Thailand, dan Selandia Baru. Latihan itu akhirnya berubah menjadi aksi sosial karena para tentara itu kemudian membantu pembangunan sekolah, jalan raya, dan sebuah bendungan di pedesaan Filipina.
Setelah itu lagu "Auld Lang Syne" dimainkan menandakan berakhirnya latihan bersama sekaligus keberadaan SEATO.
Setelah beroperasi selama 22 tahun, pada 20 Februari 1976, Pakta Pertahanan Asia Tenggara (SEATO) menggelar latihan bersama terakhir, sebelum akhirnya resmi dibubarkan pada 30 Juni 1977.
BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.