Ceknricek.com -- Anggur memang bisa bikin mabuk. Hanya saja, Syahrul Yasin Limpo tentu saja tak sedang mabuk ketika menamai varietas anggur baru hasil inovasi Badan Litbang Kementerian Pertanian dengan nama Jan Ethes.
Ya, Jan Ethes. Persis dengan nama cucu Presiden Joko Widodo. Putra pertama pasangan Gibran Rakabuming Raka-Selvi Ananda itu bernama lengkap Jan Ethes Srinarendra. Jan lahir di RS PKU Muhammadiyah, Surakarta, Kamis 10 Maret 2016.
Pemberian nama Jan Ethes sendiri diberikan Gibran. "Jan" diartikan dengan sangat atau sekali. "Ethes" berarti cekatan. Sedangkan "Srinarendra" adalah pemimpin yang cerdas. Gibran tak menampik bahwa Presiden Jokowi juga ikut andil dalam pemberian nama tersebut.
Jan Ethes memang bisa menjadi nama apa saja. Dan Menteri Pertanian ini sengaja menjiplak Jan Ethes pada nama varietas Anggur. “Namanya bagus,” katanya pada saat acara Pencanangan Gerakan Nasional Pengembangan Mangga dan Anggur sebagai rangkaian acara Pekan Inovasi Mangga Nasional di Kebun Instalasi Penelitian Pengembangan Teknologi Pertanian Cukurgondang, Pasuruan, Jumat (15/11).
Sumber: Istimewa
Baca Juga: Empat Komoditas yang Harus Dijaga Mentan Syahrul
Tak ada salahnya menamai varietas dengan nama orang. Biasanya itu disempatkan nama penemunya. Dulu ada nama singkong satrawi, karena penemu metode penanam itu Satrawi.
Namun kebanyakan varietas dinamai dengan singkatan. Akibatnya sedikit yang tahu singkatan nama varietas itu. Belum lama ini, Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) juga memperkenalkan varietas padi unggul. Nama varietas itu IF 16. IF singkatan dari Indonesian Farmers. Konon benih ini mempunyai produktivitas mencapai 12 ton per hektare gabah kering panen.
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-74 tahun 2019, Kementan juga melepas varietas jagung hibrida JH 29 dan JH 30. JH singkatan dari jagung hibrida. Simpel.
Lalu, ada juga varietas mangga baru bertajuk Agri Gardina 45. Selanjutnya Kementan juga meluncurkan varietas baru benih cabai merah diberi nama Carvi Agrihorti. Agri Gardina dan Carvi Agrihorti adalah nama indah untuk bayi perempuan.
Pahlawan
Selain pada varietas bibit, lazimnya, nama seseorang dilekatkan pada jalan, gedung, museum, dan lainnya. Tujuannya untuk mengenang orang yang berjasa. Para pahlawan banyak diabadikan sebagai nama jalan. Bahkan para pahlawan Indonesia juga dikenal di luar negeri dan diabadikan namanya sebagai nama jalan.
Di Mesir, Maroko, dan Pakistan ada nama jalan yang mengabadikan nama Presiden Sukarno. Sukarno dikenal dengan nama Ahmad Soekarno untuk lebih menekankan nuansa Islaminya terletak di Jalan Sudan, Kota Kitkat Agouza Geiza. Di Maroko, ada jalan “Rue Soekarno” di Kota Rabat, Ibu Kota Maroko. Di Pakistan, ada juga Soekarno Khyber Bazar di kota Peshawar dan Soekarno Bazar di kota Lahore.
Sumber: Istimewa
Moh. Hatta sebagai wakil presiden pertama Indonesia juga banyak digunakan sebagai nama jalan di luar negeri, salah satunya di Kota Haarlem, Belanda. Belanda menganggap Moh. Hatta patut dikenang sebagai nama jalan karena perannya yang juga tak kalah penting dari Ir. Soekarno dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia. Nama jalan Mohammad Hatta ini ada di Kota Haarlem, yaitu bernama Mohammed Hattastraat yang diresmikan pada 1987 oleh Wali Kota Harlem, R.H. Claudius.
Di Kota Amsterdam dan Utrecht ada juga nama jalan R.A Kartinistraat. Nama Kartini dikenal luas oleh masyarakat Belanda berkat karyanya yang terkenal, Habis Gelap Terbitlah Terang.
Sumber: Dreamers
Baca Juga: Genjot Ekspor, Presiden Minta Kerja Sama Ekspor Selesai 2020
Pada 2015, di Kota Den Haag diresmikan nama jalan Munirpad. Hal ini merupakan sebuah apresiasi dan juga kekaguman Belanda terhadap Munir yang tidak pernah menyerah dan mundur dalam memperjuangkan HAM di negaranya, meskipun nyawa menjadi taruhannya.
Selain jalan, nama Soeharto diabadikan untuk nama bukit yakni Bukit Soeharto. Nama Presiden Soeharto lekat pada kawasan tersebut lantaran Soeharto dikabarkan pernah melakukan perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda melalui bukit tersebut. Soeharto pula menetapkan kawasan ini menjadi Hutan Lindung seluas 27.000 hektar pada tahun 1982 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian.
Ambil Hati
Mempunyai nama dilekatkan pada jalan, gedung, dan lainnya yang baik-baik, tentu bangga dan senang. Syahrul jelas ingin membuat keluarga Presiden senyum-senyum dengan tindakannya itu. Nama Jan Ethes akan dikenang dan terkenal dengan varietas anggur tersebut. Orang bilang, Syahrul pandai mengambil hati presiden.
Nama lengkap varietas anggur baru itu adalah Jan Ethes SP1. Sejauh ini tak ada yang menulis kepanjangan dari SP1. Bisalah orang mencaplok singkatan dari Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem. Caplokan ini bisa pas karena Syahrul adalah kader NasDem. Jika betul begitu, maka Syahrul sudah mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Jokowi senang, Surya Paloh juga tertawa.
“Sebenarnya penamaan itu tidak ada maksud apa-apa. Juga tidak ada koordinasi sebelumnya dengan siapa-siapa, ya kebetulan saja terlintas," sangkal Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Senin (18/11).
Sumber: Kompas
Menurut dia, awalnya, nama dari percobaan varietas baru tersebut adalah Genetika Test 1. Sehingga ketika akan dimunculkan sebuah hasil, sering disingkat dengan Gen Tes 1. Secara kebetulan terlintas, penamaan muncul menjadi Jan Ethes SP 1. Sebab, kata dia, memang secara visual anggur tersebut kecil, banyak, bergerombol serta manis sehingga diidentikkan namanya dengan cucu Presiden Jokowi.
Seusai mencicipi anggur dengan hasil varietas baru tersebut, nama Jan Ethes dirasa Syahrul sangat pas dengan karakteristik anggur itu. Cita rasa buah anggur manis dan segar, dengan tekstur daging buah yang krispi dan tidak terlalu berair. "Saya suka nama itu, dalam bahasa Jawa artinya sangat bagus, Jan berarti sangat, Ethes berarti cekatan, pas sekali, ini varietas unggul," kata Syahrul.
Semoga saja, cara Syahrul ini tidak banyak yang meniru. Jangan sampai untuk menyenangkan istri, ada pejabat yang menamai varietas dengan nama istrinya itu dengan dalih, namanya mak nyus sih.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar