Oleh Redaksi Ceknricek.com
06/01/2025, 21:58 WIB
Ceknricek.com--Setia Budi Tarigan, sosok orangtua Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21) menjadi sorotan setelah sang anak menabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi, hingga tewas pada Sabtu (24/5/25) dini hari. Setelah cukup lama berdiam diri, Budi akhirnya buka suara terkait kasus yang sedang menjerat anaknya.
Seperti diketahui, kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman. Mobil BMW yang dikemudikan Christiano yang juga mahasiswa UGM, menabrak Argo Ericko yang mengendarai sepeda motor, hingga korban meninggal dunia di tempat. Polisi menetapkan Christiano sebagai tersangka pada 27 Mei 2025.
Dalam keterangan pers yang dikirim Setia Budi, ia menyampaikan permohonan maaf karena baru saat ini bisa memberikan penjelasan atas berita-berita yang berkembang terkait musibah kecelakaan tersebut. Hal ini menurut Budi karena ia menghormati keluarga almarhum yang sedang berduka untuk melewati masa berkabung.
" Selain itu juga saya masih harus melakukan pendampingan kepada putra saya dalam proses pemeriksaan di kepolisian yang mana putra saya masih dalam keadaan trauma sejak kejadian,"kata Setia Budi Tarigan.
Budi menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Meiliana, ibunda korban, dan keluarga yang telah kehilangan Argo.
"Sungguh kami tidak mengharapkan sama sekali kejadian ini,"ujarnya.
Budi lantas menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Ia mengaku ditelepon anaknya usai menabrak korban sekitar pukul 1.15 WIB, Sabtu 24 Mei 2025. Setelah itu, pagi-pagi sekali ia segera berangkat ke Yogya. Setibanya di Yogya Budi langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan Christiano.
Selanjutnya, ia menuju RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah almarhum Argo. Melalui perantara bapak kos Argo yang ada saat itu, ia diperkenankan langsung berbicara dengan Meiliana untuk menyatakan belasungkawa dan meminta izin untuk mengurus jenazah Argo hingga pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong Depok.
"Selain itu saya juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman di keesokan harinya,"kata Budi.
Menurut Budi, setelah menabrak, anaknya berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong Argo. Hingga aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri. Setelah itu Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman, menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polresta Sleman.
"Sebagai orang beriman dan warga negara yang taat, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya. Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara ataupun tidak juga menggunakan pengamanan lainnya. Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami,"kata Budi.
Negatif Zat Adiktif
Budi juga menegaskan, anaknya bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil test urine-nya yang semuanya Negatif. Namun menurut Budi, kondisi yang serba mendadak itulah, yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi.
"Pada kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja maupun institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami,"kata Budi.
Ia melihat dan mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di sosial media. Menghujatnya dan Christiano, antara lain mengatakan Budi membayar dengan jumlah nilai tertentu kepada keluarga almarhum Argo.
"Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman,"tukas Budi.
Ia pun sejak awal ingin bersilahturahmi secara langsung ke rumah duka di Cilodong. Keinginan ini sudah beberapa kali disampaikan melalui perwakilan keluarga almarhum Argo. Namun Budi sangat memahami keinginan tersebut belum dapat diwujudkan mengingat kondisi keluarga yang masih dalam suasana berkabung.
Budi berharap masyarakat luas bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Terkait hal-hal lain yang berkembang karena musibah ini, Budi menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Ia juga mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan.
"Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada Ibunda Meiliana dan keluarga besar almarhum Ananda Argo. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini,"tutup Budi.
Editor: Ariful Hakim