Ceknricek.com -- Sebanyak 23 terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Lampung akan dipindahkan ke Jakarta, Rabu, (16/12/20).
"Kami akan 'terbangkan' 23 tersangka teroris ke Jakarta siang ini,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, (16/12/20) sebagaimana dikutip dari Antara.
Argo mengatakan dari 23 teroris tersebut, dua di antaranya masuk daftar pencarian pencarian orang Polri atas nama Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang merupakan sosok ahli pembuat senjata api dan perakit bom serta Zulkarnain alias Arif Sunarso Panglima Askari dari kelompok JI.
Upik Lawanga, kata Argo, merupakan anggota JI yang menjadi dalang dari beberapa teror bom seperti bom Tentena, bom GOR Poso, bom Pasar sentral dan rangkaian tindakan teror lainnya pada tahun 2004 hingga tahun 2006.
Sedangkan Zukarnain merupakan DPO Polri dalam kasus teror bom Bali 1 yang terjadi di tahun 2001. Dia disebut juga memiliki kemampuan merakit bom berdaya ledak tinggi, senjata api, dan kemampuan militer dalam melakukan tindakan teror.
Adapun 21 terduga teroris lainnya yang diamankan di Lampung memiliki peran-nya masing-masing. "Seluruhnya memiliki peran dan yang berpotensi dan berkontribusi dalam perencanaan tindak pidana teror di kemudian hari," ujar Argo.
Dikettahui, Zulkarnain yang sudah buron selama 18 tahun merupakan seorang pakar ahli ilmi biologi yang diduga termasuk di antara militan Indonesia pertama yang peri ke Afghanistan pada tahun 1980-an untuk melakukan pelatihan militer di sana selama 7 tahun.
Sejak Mei 2005, Zulkarnaen telah terdaftar dalam daftar Dewan Keamanan PBB karena dikaitkan dengan Osama bin Laden atau Taliban.
Dewan Keamanan mengatakan bahwa Zulkarnaen, yang menjadi pakar sabotase, adalah salah satu perwakilan al-Qaida di Asia Tenggara dan salah satu dari sedikit orang di Indonesia yang pernah berhubungan langsung dengan jaringan bin Laden.
Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dikutip dari VOA,mengatakan bahwa Zulkarnaen memimpin pasukan pejuang yang dikenal sebagai Laskar Khos, atau Pasukan Khusus, yang anggotanya direkrut dari sekitar 300 orang Indonesia yang dilatih di Afghanistan dan Filipina.
Baca juga: Ketua DMI Jusuf Kalla Sampaikan Bela Sungkawa Kepada Korban Teroris di Sigi
Baca juga: Menko Polhukam: Pencabutan Kewarganegaraan Eks ISIS Tak Lewat Pengadilan