Ceknricek.com -- Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyatakan akan menurunkan jajarannya ke pasar-pasar untuk mengecek harga jahe merah.
”Nanti saya cek, Satgas Pangan selalu di lapangan mengecek perubahan dan kenaikan harga. Kami menelusuri kenaikan harganya wajar atau tidak," kata Daniel saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, (9/3) sebagaimana dilansir Antara.
Daniel yang juga merupakan Ketua Satgas Pangan Polri ini mengatakan bila dalam operasi pasar, ditemukan ada oknum pedagang yang memainkan harga, pihaknya akan lebih dulu memberi peringatan. Jika tidak dipatuhi, maka oknum pedagang tersebut akan ditindak.
"Kami beri peringatan dulu, kalau tidak diindahkan, baru penindakan," kata jenderal bintang satu itu.
Baca juga: 10 Manfaat Jahe Untuk Kesehatan dan Kecantikan
Setelah pada pekan lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua WNI yang positif terkena virus Covid-19, banyak warga memburu ramuan jahe merah dan campuran rempah-rempah lainnya karena dipercaya bisa menangkal virus korona.
Hal ini membuat harga jahe merah naik tajam di pasar-pasar tradisional, baik di Ibu Kota maupun di pelosok daerah. Bahkan harga jahe merah mencapai Rp100 ribu per kg.
Tidak hanya mahal, jahe merah kini juga sedikit ditemukan di pasar. Selain jahe, harga bumbu dapur lainnya seperti kunyit, kencur, temulawak, daun serai juga ikut melambung sejak pekan kemarin.
Tembus Rp 100.00 Per Kilo
Sebelumnya, pada Jumat (6/3) harga jual jahe merah melonjak naik hingga Rp100 ribu per kilogram (kg) kg di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menyusul positifnya dua warga negara Indonesia terpapar virus korona awal pekan ini.
Pedagang sayur di Pasar Senen, Haerudin Mustafa, di Jakarta, Jumat, mengaku, sudah menjual empon-empon (bumbu dapur) dengan harga relatif tinggi karena banyaknya permintaan dari pembeli sedangkan pasokan dari Kramat Jati terbatas.
"Jahe merah Rp100 ribu per kg, awalnya Rp40 ribu, naik dari tiga hari lalu. Banyak yang beli, gak sesuai sama pasokan terus, katanya buat obat," kata Haerudin.
Temulawak pun dijual Haerudin dari harga normal Rp20 ribu naik menjadi Rp40 ribu per kg. Sejumlah pembeli mengaku kepada Haerudin bahwa empon-empon seperti jahe, temulawak dan lainnya bagus untuk menjaga kesehatan sehingga diharapkan bisa menangkal virus korona.
Sumber: Istimewa
Pedagang sayur lain, Veni Gunawan, mengatakan, bahwa empon-empon paling ramai dicari dan dia membatasi pembelian komoditas itu maksimal satu kg.
"Empon-empon tuh yang lagi rame-ramenya, biasanya pelanggan beli dari 0,5 kg hingga satu kg," kata Veni.
Veni menjual jahe merah dengan harga relatif sedang meskipun ada kenaikan harga yakni Rp40 ribu per kg.
"Saya jual jahe merah Rp40 ribu per kg, naik Rp10 ribu," kata Veni sambil melayani pelanggan.
Agus Tami, mengungkapkan, bahwa penjualan jahe merah di tempatnya laku habis hampir tiga hingga empat kg. "Jahe merah laku, sehari bisa habis hampir tiga sampe empat kg, udah dari dua hari lalu. Saya jual Rp55 ribu per kg," kata Agus.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini