Hari Ini Dalam Sejarah: Lahirnya Pramuka Indonesia | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: kuumoeh memehdipacok

Hari Ini Dalam Sejarah: Lahirnya Pramuka Indonesia

Ceknricek.com -- Tanggal hari ini 14 Agustus, diperingati sebagai Hari Pramuka. Pramuka akronim dari Praja Muda Karana bermakna rakyat muda yang suka berkarya. Ini adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. 

Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah ‘Kepanduan’ (Boy Scout). Di Indonesia, sejarah Pramuka juga tidak terlepas dari gagasan Baden PowelI yang merupakan Bapak Pandu sedunia. 

Bagaimana sejarah dan gagasan dari Bapak Kepanduan Sedunia tersebut bisa menyebar ke Hindia Belanda (Indonesia)? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejarah lahirnya Pramuka di Indonesia.

Dari Powell ke Hindia Belanda

Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell menuliskan pengalaman dalam pembinaan remaja di negara lnggris, yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepanduan (kepramukaan). 

Ide cemerlang Baden Powell yang ditulis dalam buku Scouting for Boys itu akhirnya menyebar ke berbagai negara, termasuk ke Belanda dengan nama "Padvinder". 

pramuka
Sumber: Puro mangkunegaran

Orang Belanda membawa gagasan itu ke Hindia Belanda (Indonesia) yang merupakan daerah jajahannya. Kemudian didirikanlah organisasi bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging), atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Melihat gerakan tersebut, tokoh-tokoh gerakan nasional berniat mendirikan Padvinders (Pandu) untuk anak bangsa dan kemudian muncullah Padvinders Indonesia seperti JPO (Javaanse Padvinders Orgcmizatie).

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Dibangunnya Tembok Berlin di Jerman 

Selain itu, muncul juga, JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Sejarah mencatat, gerakan pramuka (kepanduaan) turut berperan aktif dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, yang mencetuskan sumpah pemuda sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang. 

KH Agus Salim menggagas ide untuk mengganti Padvenders dengan nama Pandu atau kepanduan setelah adanya larangan Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), dan PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). 

pramuka
Sumber: English share

Pada tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang kemudian berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Sumber: Wikimedia

Baca Juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Menjemput Kemerdekaan ke Vietnam

Sebagai upaya menggalang rasa persatuan dan kesatuan bangsa, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI berencana untuk melakukan kegiatan All Indonesia Jambore namun mengalami beberapa kendala baik waktu pelaksanaan dan nama kegiatan.

Setelah melewati beberapa pertimbangan, kegiatan ini akhirnya dapat terlaksana juga. Disepakati, nama kegiatan diganti dengan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) dan diselenggarakan mulai tanggal 29 sampai dengan 23 Juli 1941 di Yogyakarta. 

Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan jambore seperti yang sering kita lihat dan diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat nasional. 

Gerakan Pramuka Pada Pendudukan Jepang

Gerakan Pramuka Indonesia tetap bertahan pada masa penjajahan Jepang. Namun, gerakan kepanduan ini mendapat beberapa hambatan. Pada masa Perang Dunia ke -II, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. 

Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yang akhirnya ditarik masuk Keibondan, PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang yang digunakan untuk mendukung tentara Jepang.

Sumber: Tribun Pramuka

Tidak hanya itu, Jepang juga melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan. Pemerintahan Jepang menganggap organisasi ini berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan negara jajahan.

Upaya tersebut ternyata tidak menyurutkan semangat para tokoh kepanduan lewat idealisme dan semangat mereka dalam menjiwai kepanduan. Malahan mereka berniat untuk menyelenggarakan kembali PERKINO II dan terjun saling bahu membahu dalam mengusir tentara fasis Jepang.

Pramuka Pasca Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada 28 Desember 1945. Pembentukan organisasi kepanduan Indonesia ini berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.

Pada awal 1950, banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, tanggal 6 September 1951.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hitler Menjadi "Fuhrer", Pemimpin Absolut Jerman

Hal ini tentu saja memungkinkan munculnya organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia. 

Pada tanggal 16 September 1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang diterima menjadi anggota Internasional Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953.

Pada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

58 Tahun Pramuka Indonesia

Dalam kurun waktu 1950-1960 banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO, dan PKPI. 

Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka. Ia menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa. 

Dengan bantuan Perdana Menteri Ir. Juanda, maka perjuangan menghasilkan Keppres No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Gerakan Pramuka diperkenalkan resmi kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 bersamaan dengan Presiden RI menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaan para pandu dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. 

jokowi pramuka
Sumber: Istimewa

Sejak itulah, setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati di seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.

Pada waktu pengenalannya, gerakan tersebut tidak hanya diperkenalkan di Jakarta, namun juga di berbagai daerah di Indonesia. Di Ibu Kota Jakarta sendiri digelar apel besar, diikuti 10.000 anggota Gerakan Pramuka yang dilanjutkan dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. 

Kini, Pramuka di Indonesia telah berumur 58 tahun. Dalam rangka memperingatinya yang dilaksanakan di di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8). Pramuka Kota Depok terpilih sebagai Pasukan Pengawal (Paswal) Panji Pramuka yang terdiri dari 50 orang tingkat Pandega (21-25 tahun) dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

jokowi pramuka
Sumber: Detik

Dikutip dari Republika, Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, para Paswal seluruhnya berasal dari tingkat Pandega dan telah mengikuti masa karantina selama dua hari, pada 12-13 Agustus 2019.

Selain Paswal, Pramuka Kota Depok juga menjadi peserta upacara pada peringatan Hari Pramuka. Terdapat 200 pembina dan 500 anggota Pramuka yang akan dikirim ke Cibubur. "Kita juga akan menampilkan atraksi senam tongkat yang melibatkan 200 orang," ujarnya.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait