Ceknricek.com -- Presiden dan para punggawanya bakal ganti mobil gres yang lebih kinyis-kinyis. Alhamdulillah, sudah dapat jabatan baru, gaji baru yang lebih gede, masih punya mobil keluaran terkini lagi.
Agar publik bisa ikut membayangkan nikmatnya mobil baru presiden, perlulah sedikit dipaparkan mobil jenis apa gerangan yang bakal dinaiki orang nomor satu di Indonesia itu.
Pada saat ini kendaraan dinas Presiden Joko Widodo adalah Mercedes-Benz S600 Pullman Guard. Nantinya, mobil itu akan diganti dengan Mercedes-Benz S600 Guard. Mobil baru itu jelas lebih baik dan canggih dari sebelumnya. Tunggangan Presiden tersebut dilapisi perlindungan yang sangat tinggi. Mobil ini bersertifikat VR10, sebuah sertifikasi tertinggi untuk perlindungan kendaraan non-militer.
Mercy Guard. Sumber: MotorBeam
Kendaraan ini mampu melindungi penumpangnya dari serangan senapan mesin dan senjata serbu bertenaga tinggi lainnya. Kacanya terbuat dari polikarbonat dengan ketebalan yang disesuaikan untuk meredam hantaman peluru kaliber 7,62 mm. Selain tahan serangan peluru, mobil ini juga mengusung sertifikasi ERV 2010 sebagai kendaraan yang tahan ledakan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong DKI Jakarta Beri Insentif Mobil Listrik
Bagian bawah, tangki bensin juga didesain untuk kuat dalam setiap kondisi. Apabila tangki terkena serangan peluru, akan ada sistem self sealing yang mampu membuatnya untuk menutup goresan secara otomatis hingga mengurangi kebocoran pada bensin yang akan berakibat pada ledakan fatal. Karena anti peluru, maka ban mobil juga menggunakan jenis run flat, yang akan mampu menopang berat mobil sehingga masih bisa berjalan dalam jarak cukup jauh meskipun ban sudah bocor atau rusak. Kabarnya, harga mobil ini di kisaran Rp7,3 miliar.
Sumber: Kompas
Itu mobil presiden. Mobil baru juga akan diberikan kepada para menteri. Anggaran yang disiapkan diambil dari APBN 2019, senilai Rp152 miliar. Mobil para pembantu presiden ini disiapkan PT Astra International Tbk. Lazimnya, mobil resmi pada menteri adalah Toyota Camry dan Toyota Crown Royal Saloon G. Harga mobil keluaran terbaru jenis ini ada di kisaran Rp600 juta.
Sumber: Detik
Tak hanya mobil. Gaji para petinggi juga bakal lebih tinggi. Jokowi bilang gaji presiden kalah dengan Ketua DPR. Ini isyarat baik bagi perbaikan nasib presiden.
Gambar Suram
Gambaran sedap itu hanya ada di atas. Sedangkan di bawah, kondisi rakyat amat suram. Mereka sudah dihadapkan dengan tarif-tarif dan harga-harga yang bakal naik. Pemilik kendaraan, dihadapkan tarif tol yang naik. Harga BBM juga ogah turun.
Baca Juga: Akuisisi Indomobil Kia: Menanti September Ceria
Anggaran subsidi akan disunat. Subsidi energi turun menjadi Rp124,87 triliun. Anggaran subsidi listrik juga turun menjadi Rp54,79 triliun, dari sebelumnya Rp62,21 triliun. Jika subsidi turun bermakna akan ada penyesuaian harga untuk menambalnya. Artinya, tarif listrik bakal naik. Lebih jauh lagi, pemerintah akan mencabut subsidi listrik untuk 24,4 juta pelanggan 900 VA.
Sumber: Liputan6
Tidak berhenti di sini. Di sektor kesehatan, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga bakal naik. Soal itu, Istana Kepresidenan sudah memastikan. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, bilang sudah pasti naik. Hanya angkanya yang belum pasti.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengusulkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100% dari saat ini. Bukan cuma naik, kepesertaan BPJS Kesehatan akan menjadi kewajiban bagi semua warga. Untuk kepentingan itu, pemerintah akan memaksa. Caranya, semua urusan administrasi pemerintahan termasuk pembuatan SIM, wajib menyertakan kartu BPJS. Sudah begitu, petugas BPJS Kesehatan--bisa juga debt collector--akan menagih dari pintu ke pintu bagi peserta BPJS Kesehatan yang tidak tertib membayar iuran.
Ironisnya lagi, ketidakadilan sengaja dibangun di sini. Pada saat wacana menaikkan iuran dan krisis kas BPJS Kesehatan, gaji dan tunjangan petinggi BPJS Kesehatan justru dikerek tinggi-tinggi. Soal itu, bisa dilihat dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112 Tahun 2019 tentang Manfaat Tambahan Lainnya dan Insentif bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi BPJS. Jumlah tunjangan itu naik dua kali lipat dibandingkan dengan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34 Tahun 2015 tentang Manfaat Tambahan Lainnya dan Insentif bagi Anggota Dewan pengawas dan Anggota Direksi BPJS.
Baca Juga: Mobil Saudara Tua Tetap Berjaya
Sumber: BPJS
Menarik apa yang dibilang Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. Ia meminta masyarakat mengerti dengan kondisi yang terjadi saat ini. Masyarakat harusnya berterima kasih ada BPJS Kesehatan. "Harusnya kita berterima kasih sudah ada payung untuk masyarakat terutama untuk PBI karena pemerintah memberikan 96,8 juta jiwa tidak bayar yang bayar pemerintah,” ujarnya.
Sumber: Jawapos
Sudah barang tentu omongan itu tidak keliru. Masalahnya, bagaimana cara mengusir potret masa depan suram ini. Apakah dengan cara membayangkan mobil baru presiden pada para punggawanya itu, atau dengan mengimpikan gaji dan tunjangan petinggi BPJS Kesehatan yang meroket? Sunggu ironi!
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.