Ceknricek.com -- Hari ini, 108 tahun lalu, tepatnya pada 14 Desember 1911, penjelajah asal Norwegia, Roald Amundsen berhasil menyelesaikan ekspedisinya dan menginjakkan kaki di Kutub Selatan. Namanya kemudian didapuk sebagai orang pertama yang berhasil mencapai tempat satu-satunya di dunia yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun dan negara mana pun itu serta menancapkan bendera keberhasilannya di sumbu bumi Kutub Selatan.
Keberadaan Antartika pada awalnya diyakini lewat spekulasi adanya benua luas di ujung selatan bumi yang bernama terra australis incognita. Istilah Antartika merujuk pada kebalikan lingkaran arktik, kutub lain bumi yang diciptakan oleh ahli geografi dari Yunani bernama Marinus.
Tahun 1773, seorang avontur bernama James Cook mencoba membuktikan rumor tersebut. Namun ia hanya menemukan pulau-pulau es di sekitar sana. Ia akhirnya mengambil kesimpulan, jika memang benua itu ada, perbuatan mencarinya adalah tindakan tidak berguna dan sia-sia.
Antartika baru terjamah manusia satu abad kemudian pada 1821, John Davis, penjelajah asal Amerika Serikat, mengklaim dirinya sebagai orang pertama yang berhasil mencapainya. Namun, Kutub Selatan masih sangat jauh dari jangkauannya yang luasnya melebihi dataran Eropa.
Penjelajah lalu susul menyusul untuk sampai di sana. Robert Scott, bersama dua temannya, Edward Wilson dan Ernest Shackleton pada 1901, menginjakkan kakinya di Antartika dan mencapai titik yang berjarak hanya 745 km dari Kutub Selatan. Ketiganya mundur, tempat tersebut terlalu dingin, mereka kehabisan ransum.
Foto: Istimewa
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Pembantaian Nanking, Aksi Kebrutalan Tentara Jepang di China
Selang beberapa tahun, pada 1908, Shackleton berhasil kembali ke Antartika, dan mendekat kurang dari 156 km dari Kutub Selatan, namun ia kembali mundur karena alasan yang sama seperti perjalanan sebelumnya. Beberapa ekspedisi pun dilakukan penjelajah lain yang banyak mengakibatkan cedera dan kematian.
Ekspedisi Amundsen
Roald Amundsen awalnya tak berambisi untuk menjadi orang pertama yang mencapai Kutub Selatan. Target utamanya adalah Kutub Utara untuk melampaui pencapaian idolanya, Fridtjof Nansen. Rencana ini ia umumkan pada publik pada 10 November 1908, di pertemuan Norwegian Geographical Society.
Foto: Istimewa
Namun, pada 1909, ia mendapat kabar seorang penjelajah asal Amerika, Robert E Peary dan Frederick Cook telah berhasil mencapai Kutub Utara. Ambisinya surut. Ia merasa namanya tidak akan dicatat sejarah ketika sampai di sana. Ia memutar haluan dan menyiapkan rencana untuk berangkat ke Kutub Selatan secara diam-diam.
Ada alasan lain kenapa ia akhirnya memilih Kutub Selatan. Pada saat yang sama ia mendengar Robert Scott tengah mempersiapkan diri mengulang kembali perjalanannya. Hasrat untuk mencari pesaing kembali meletup dalam benak Amundsen. Rencana itu ia rahasiakan dari semua orang, kecuali dari saudara-laki-lakinya.
Foto: Istimewa
Dengan pinjaman kapal Fram dari Fridtjof Nansen, yang juga mengetahui bahwa ia akan berangkat ke Arktik, Amundsen akhirnya berjudi melawan nasib. Ia tahu jika gagal mencapai Antartika pasti dihukum mati oleh Kerajaan Norwegia, namun jika berhasil, dapat meminta penebusan "dosa" karena menjadi orang pertama yang sampai di sana.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Perang Musim Dingin Uni Soviet Finlandia
Angkat sauhlah Amundsen dari Oslo pada 3 Juni 1910. Yang dunia tahu pada saat itu, ia berangkat ke Arktik, bahkan awak kapalnya sendiri tahunya akan berangkat ke san. Amundsen baru mengungkap tujuannya ketika Fram meninggalkan pelabuhan terakhir di Madeira, Portugal, yang berada di lepas pantai barat benua Afrika.
Foto: Istimewa
Di tempat lain, pada bulan yang sama, tanggal 15 Juni 1910, kapal Scott yang bernama Terra Nova juga berlayar dari Cardiff dan perlahan meluncur dari Australia untuk melakukan ekspedisi ilmiah menuju Antartika untuk melakukan penelitian ilmiah. Baginya, mencapai kutub hanya sekedar bonus. Namun, ketika mendengar kabar Amundsen berangkat ke Kutub Selatan, ia pun berhasrat untuk berlomba dengannya.
Pembeda Kemenangan
Hasil adu cepat itu sudah diketahui siapa pemenangnya. Amundsen berhasil sampai lebih cepat ke Kutub Selatan. Lalu apa yang menjadi sebab pembeda kemenangannya
Sebagaimana diketahui, kedua tim sama-sama mendirikan pangkalan di Ross Ice Shelf. Meski begitu, kedua tim tidak pernah bertemu karena Bay of Whales (Teluk Paus) dan Cape Evans terletak cukup berjauhan, dan rute yang mereka tempuh juga berbeda.
Pada 19 Oktober 1911, tim Amundsen berangkat dari Framheim untuk menuju titik lokasi Kutub selatan dengan menggunakan 52 anjing yang sebagian dijadikan kereta luncur. sementara itu, rivalnya baru berangkat dari pangkalan yang bernama Pondok Scott pada 1 November 1911, dengan menggunakan kereta luncur bermotor dan kuda siberia.
Foto: Istimewa
Perbedaan waktu tempuh dan penggunaan armada itu pun memiliki pengaruh signifikan. Amundsend dan timnya yang dikenal sebagai pemain ski terampil kelak memanfaatkan anjingnya ketika cuaca buruk sebagai pengganti persediaan makan. Sementara tim Scott salah perhitungan, kuda dan kereta bermotor tidak cocok dalam medan es berbatu sehingga melambatkan perjalanan mereka.
Selang delapan minggu atau 56 hari, tim Amundsen akhirnya sampai di Kutub Selatan. Mereka tiba pada 14 Desember 1911, pukul 3 sore untuk kemudian menancapkan bendera Norwegia di sana. Mereka menamai dataran tersebut “Dataran Tinggi Haakon VII”.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Deklarasi Perang Inggris-Prancis Picu Ottoman Terjun Dalam PD I
Sebelum Amundsen dan timnya pulang, mereka meninggalkan surat untuk Scott agar disampaikan pada Raja Haakon, selain untuk memberitahu bahwa ia sampai terlebih dahulu juga sebagai dokumentasi apabila terjadi hal buruk pada mereka.
Sementara, Scott dan timnya baru mencapai Kutub Selatan pada 17 Januari 1912, dan membutuhkan waktu 78 hari untuk sampai di sana. Ia menyadari telah kalah dari Amundsen ketika menemukan surat yang dialamatkan padanya.
Foto: Istimewa
Scott pun menemui hari nahas di sana. Akibat cuaca yang buruk, ia dan semua anak buahnya tewas karena kehabisan makanan serta hawa dingin. Pada akhir Maret 1912, Scott dan dua anak buahnya, Wilson dan Bowers diketahui meninggal sebelum sampai di pangkalan mereka di Ross Ice Shelf.
Foto: Istimewa
Tubuh beku Scott dan anak buahnya ditemukan beberapa tahun kemudian dalam ekspedisi pencarian terhadap mereka. Ia dan teman-temannya ditemukan meninggal dalam posisi yang berdekatan.
BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Thomas Rizal